Mengkritisi Ruang Tabu dalam Keluarga, Ulasan Buku Aku Bukan Gay!

Hernawan | Thomas Utomo
Mengkritisi Ruang Tabu dalam Keluarga, Ulasan Buku Aku Bukan Gay!
Buku Aku Bukan Gay (Dokumentasi pribadi/ Thomas Utomo)

Aku Bukan Gay adalah kumpulan cerpen laris yang diterbitkan Loka Media, Jakarta. Buku yang disuting oleh Devi Eka ini, memuat dua belas cerpen. Tiap-tiap cerpen bernuansa gelap dan manyoritas menyoroti aib-aib keluarga maupun rumah tangga yang selama ini lebih kerap disembunyikan di balik kelambu. 

Cerpen Aku Bukan Gay yang dipasang sebagai judul sampul buku, menuturkan kebimbangan laki-laki penyuka sesama jenis manakala telah menikahi perempuan, setelah dirinya diauruh orang tua untuk membangun biduk rumah tangga. 

Cerpen Bersetia menuturkan derita perempuan yang menikahi status. Suaminya sendiri seorang penyuka sesama jenis. Dia tidak pernah berhubungan intim, sekadar bermesraan pun tidak dengan sang suami.

Cerpen Cerita dari Hutan Dandaka menyuguhkan puntiran kisah Ramayana fragmen pembuangan Rama dan Sinta di rimba belantara. Cerpen ini secara halus mengkritik watak Rama yang selama ini diagung-agungkan sebagai ksatria, namun sesungguhnya tidak lebih dari pecundang. 

Cerpen Dua Hari Lewat menyoroti kerja tak kenal lelah seorang bidan desa. Dia kerap menolong perempuan-perempuan melarat yang kerap menanggung beban hamil tanpa bantuan suami.

Pada suatu malam, dia menolong bersalin seorang perempuan aneh. Hingga kemudian, terkuaklah rahasia-rahasia memilukan.

Cerpen Hanya Seorang Istri menggambarkan macetnya komunikasi sepasang suami istri. Hingga suatu ketika, rumah mereka digerebek polisi dari Detasemen Khusus 88, terbongkarlah bahwa sang suami termasuk dalam jaringan teroris pengebom sejumlah bangunan penting di Tanah Air.

Sang istri yang tidak tahu menahu, harus menanggung penderitaan bertubi karena dianggap membantu suami melancarkan aksi jahatnya.

Cerpen Jimblung mengkritisi status haji atau ahli agama di masyarakat kita yang tidak jarang menjadi label saja guna menamengi beragam perangai buruk orang tersebut. Misalnya, bergelar haji tapi berjualan togel. Bergelar ulama namun doyan main wanita.

Cerpen Keputusan Sali menunjukkan ke hadirat kita perihal suami yang suka bersenggama dengan wanita-wanita selain istri. Alasannya sang istri mandul. 

Lelaki Berkulit Kayu Manis menuturkan cinta bertepuk sebelah tangan seorang penulis muda. Dia suka seorang pemuda, tapi pemuda itu menolaknya karena tak mau menjalin asmara dengan sesama jenis.

Lembaran Cerita menyigihkan laki-laki petualang yang menjadikan perempuan sebagai sasaran penaklukan. Bukan partner memadu kasih atau kawan untuk hidup bersama. Menjalin hubungan dengan perempuan berarti hanya untuk mengisap kebutuhan jasmani belaka.

Segitiga Hati menuturkan perempuan yang mengalami cinta lama bersemi kembali setelah berselancar di media sosial.

Surga di Pelupuk Mata mengenai perempuan yang dijerembabkan suami ke lembah kelam bernama pelacuran. Sedangkan Tugas Mengarang adalah cerpen pahit yang menguakkan (kembali) betapa diskriminatifnya kebanyakan guru di sekolah Indonesia.

Membaca buku Aku Bukan Gay ini membuat kita miris, ngeri, merinding. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak