Apa pun profesi yang kita tekuni, selama itu bernilai positif, mestinya diniatkan untuk meraih keridaan Allah Swt. Dengan kata lain, bekerjalah sebagai bekal kita beribadah di dunia ini.
Betapa sangat meruginya bila kita bekerja, banting tulang siang dan malam, tapi tidak diniatkan untuk mencari rida-Nya dan mengabaikan aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh Tuhan.
Orang yang terlalu berambisi dengan harta dunia dan abai terhadap ketetapan Allah, biasanya harta yang diperoleh tidak akan berkah, tidak membuat dia merasa puas, malah semakin merasa haus dan ingin terus mengeruk harta sebanyak-banyaknya.
Setiap orang saya yakin sangat mendambakan meraih kesuksesan dalam hidup ini. Untuk meraih sukses, setiap orang selain harus giat berusaha juga jangan lupa rajin berdoa, memohon kepada Allah agar diberikan kemudahan dalam meraih sukses tersebut.
Selain itu, taatilah segala aturan yang telah digariskan oleh-Nya, dan selalu berusaha menjauh larangan-Nya, misalnya menjauhi praktik-praktik atau transaksi bisnis yang diharamkan.
Kita harus memiliki keyakinan bahwa di dunia ini, tak ada yang tidak mungkin terjadi. Ketika Allah sudah berkehendak, niscaya semuanya akan terjadi dengan mudah. Tugas kita, sebagai hamba, adalah berusaha dan berdoa, agar apa yang kita cita-citakan dapat tercapai.
Dalam buku ‘Mengubah Tidak Mungkin Menjadi Mungkin’ dijelaskan, Allah Swt. kalau merencanakan seseorang sukses, jalan ke arah sukses diciptakan-Nya, diselenggarakan-Nya. Setelah sukses, si hamba akan diuji, bersyukurkah atau tidak. Sebab, banyak orang yang lulus ketika diuji dengan kesederhanaan, tetapi tidak lulus saat diuji dengan limpahan harta dan jabatan. Pada saat miskin sering berdoa dan shalat, tetapi giliran sudah kaya malah sering ke night club dan lupa masjid.
Dalam menjalani hidup ini, kita harus berpegang teguh kepada aturan yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Apa yang kita kerjakan mestinya selalu berlandaskan keterangan yang telah dijabarkan dalam Al-Qur’an dan hadis. Tentu saja kita tidak mampu menafsirkan seenaknya. Kita harus belajar banyak kepada para ulama, kiai, atau ustadz untuk mengetahui tafsir-tafsir yang terdapat dalam Al-Qur’an dan hadis tersebut.
Basuki Subianto menguraikan, Al-Qur’an adalah Kitab Suci terlengkap yang menuntun manusia untuk hidup secara baik dan benar. Kalau kita mengikuti tuntunan Kitab Suci itu secara benar, insya Allah hidup di dunia yang cuma sementara ini akan terasa enak, nikmat, dan bahagia sampai ajal menjemput. Sesudah mati, kenikmatan ini diganti dengan kenikmatan abadi, baik saat berada di alam kubur (barzakh), maupun alam akhirat nanti.
Buku berjudul ‘Mengubah Tidak Mungkin Menjadi Mungkin’ karya Basuki Subianto ini lebih tepat disebut sebagai bahan renungan bagi para pengusaha. Buku ini ingin mengingatkan tentang keseimbangan hidup agar para pelaku bisnis tidak terperosok ke jurang kesulitan di kemudian hari (halaman 19).
Akhirnya, semoga ulasan buku ini bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Selamat membaca dan menemukan pencerahan dan pelajaran berharga di dalamnya.
Video yang mungkin Anda suka