Mengenal SU-34, Pesawat Fighter-Bomber Andalan Angkatan Udara Rusia

zahir zahir
Mengenal SU-34, Pesawat Fighter-Bomber Andalan Angkatan Udara Rusia
Pesawat Sukhoi SU-34 (military-today.com)

Peperangan udara yang semakin modern membuat banyak negara saling berlomba-lomba untuk memperbaharui kekuatan udaranya. Deretan negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Inggris, Tiongkok dan Rusia juga turut serta memperbarui kekuatan udaranya guna mengakomodir pertempuran di era modern.

Hal ini pula yang memunculkan jenis pesawat yang mampu mengemban hampir seluruh misi seperti pertempuran udara ke udara, serangan darat, misi pengintaian ataupun misi-misi lainnya. Pesawat jenis ini umumnya dikenal dengan nama multirole-aircraft atau pesawat multi peran.

Namun, di balik penyerdehanaan jenis pesawat tersebut, ternyata salah satu raksasa militer dunia yakni Rusia tetap membuat salah satu pesawat dengan spesifikasi khusus, yakni Fighter-bomber atau pesawat pengebom tempur. Pesawat modern yang tercatat diklasifikasikan sebagai fighter-bomber adalah Sukhoi SU-34.

Didesain Sejak Akhir Masa Perang Dingin

Pesawat SU-34 Saat Melakukan Lepas Landas (military-today.com)
Pesawat SU-34 Saat Melakukan Lepas Landas (military-today.com)

Pesawat SU-34 sejatinya merupakan pesawat yang lahir pada saat akhir-akhir masa perang dingin. Melansir dari buku “Sukhoi Su-27 Flanker: Air Superiority Fighter”, pesawat SU-34 mulai didesain pada pertengahan dekade 1980-an dan mulai terbang perdana pada tahun 1990. Pesawat ini dicanangkan akan menggantikan armada pesawat serang darat segala cuaca yakni Sukhoi SU-24.

Pesawat SU-34 menggunakan badan dari pesawat tempur Sukhoi SU-27 yang kemudian mengalami modifikasi besar-besaran. Modifikasi paling terlihat adalah bentuk kepala pesawat yang dibuat agar bisa menampung 2 pilot yang saling berdampingan. Hal ini membuat kepala pesawat tersebut dibuat lebih lebar. Dikarenakan bentuk kepalanya yang unik inilah, pesawat SU-34 dijuluki sebagai “The Duck” atau “Platypus” oleh pihak barat.

Meskipun mulai terbang perdana pada tahun 1990-an, akan tetapi proyek ini sempat tertunda karena bubarnya Uni Soviet di tahun 1991. Proyek ini kemudian kembali dilanjutkan dengan beberapa penyesuaian sehingga pesawat SU-34 kemudian mulai memasuki layanan angkatan udara Rusia pada tahun 2014.

BACA JUGA: Ulasan Buku 'Orang Pelit Pantatnya Item', Jangan Pelit Memuji Pasangan

Mampu Membawa Muatan Hingga Belasan Ton

SU-34 Sedang Melakukan Misi Pengeboman (military-today.com)
SU-34 Sedang Melakukan Misi Pengeboman (military-today.com)

Untuk mendukung peran pengebom tempur yang dibawanya, pesawat SU-34 diketahui memiliki kemampuan payload yang cukup besar. Melansir dari situs Military Today, pesawat ini mampu membawa muatan persenjataan seberat 12.000-14.000 kg. Persenjataan yang bisa dibawa oleh pesawat ini adalah berbagai jenis bom seperti bom konvensional, rudal udara ke darat, rudal anti kapal, rudal anti bungker ataupun rudal jelajah jarak pendek.

Pesawat ini juga mampu membawa rudal udara ke udara untuk misi pertempuran ringan seperti rudal R-27, R-73 dan R-77. Pesawat yang memiliki kemampuan serangan udara skala rendah ini juga dilengkapi dengan sepucuk meriam otomatis 30 mm Gryazev-Shipunov GSh-30-1 dan beberapa pod roket tanpa berpemandu.

Pesawat ini ditenagai oleh sepasang mesin Saturn AL-31FM1 yang mampu membuat pesawat ini terbang dengan kecepatan maksimal 1.900 km/jam atau sekitar mach 1.8. Pesawat ini memiliki radius tempur sekitar 1.100 km dan apabila melakukan terbang ferry maka akan mencapa jarak lebih dari 4.000 km.

Digunakan Dalam Beragam Konflik

Pesawat SU-34 Saat Akan Lepas Landas (military-today.com)
Pesawat SU-34 Saat Akan Lepas Landas (military-today.com)

Pesawat SU-34 varian prototype diketahui diterjunkan pada perang Rusia-Georgia di tahun 2008 silam. Akan tetapi, pesawat ini digunakan secara resmi ketika konflik di Suriah pada tahun 2015 lalu. Pesawat ini seringkali melakukan misi penyerangan darat ketika beroperasi di konflik Suriah. Medan laga paling menunjukkan kegunaan pesawat ini adalah saat perang antara Rusia-Ukraina.

Pada konflik tersebut banyak pesawat SU-34 yang diketahui turut andil dalam misi penyerangan ke Ukraina. Akan tetapi, banyak pula pesawat SU-34 yang berhasil ditembak jatuh oleh rudal pertahanan udara milik militer Ukraina. Tercatat, pesawat ini hanya digunakan oleh Rusia dan Aljazair yang sedang memesan 12 unit pesawat SU-34 dan direncanakan akan dikirim di tahun 2023 ini. 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Ayu Nabila

Tampilkan lebih banyak