Review Novel 'Autumn in Paris', Kisah Cinta yang Begitu Tragis

Hayuning Ratri Hapsari | Ramadhona Adi Saputra
Review Novel 'Autumn in Paris', Kisah Cinta yang Begitu Tragis
Cover Novel Autumn in Paris (Gramedia Digital)

Novel "Autumn in Paris" ini merupakan karya dari salah satu penulis terkenal yang sangat digemari oleh para pembaca karena kreativitasnya yang membuat novel ber-genre romance yaitu Ilana Tan. 

Novel ini memiliki latar tempat dan musim yang berbeda dari keempat buku yang lain. Akan tetapi untuk tokoh dan jalan cerita di buku tersebut masih terhubung antara satu dengan yang lain. Buku Autumn in Paris ini merupakan buku ketiga dari tetralogi yang ditulis oleh Ilana Tan.

Kisah bermulai saat Tara dan Tatsuya bertemu secara tidak terduga. Latar tempat berada di sebuah kafe ketika musim gugur di kota Paris. Tara sangat menyukai suasana musim gugur, sedangkan Tatsuya kebalikannya yaitu dia membenci musim gugur.

Pada awalnya Tatsuya membenci Tara. Namun lambat laun Tatsuya mempunyai perasaan terhadap Tara. Tara mulai merasa nyaman dan Tatsuya merasa dunianya lebih berwarna ketika dekat dengan Tara. Namun tanpa disangka-sangka sebuah masalah terjadi di antara mereka.

Buku ini menceritakan tentang curahan hati seorang yang sedang putus asa dan patah hati yang menyebabkan orang itu depresi dan ingin mengakhiri hidupnya sendiri.

Buku ini juga menceritakan mengenai keindahan kota Paris yang dijuluki sebagai kota yang romantis. Kesan glamour dan epik yang ditunjukkan oleh penulis membuat novel ini memiliki keunikan tersendiri dari alur ceritanya.

Tara adalah gadis imut dan ceria. Sifat ceria nya membuat orang bahagia di dekatnya. Tara merupakan gadis yang berasal dari Indonesia yang tinggal di Perancis, dia bekerja sebagai penyiar radio.

Pada cerita seri ini, diceritakan bahwa Tara menyukai sahabatnya yang bernama sebastian. Dia adalah seorang yang playboy. Namun dengan kehadiran Tatsuya membuat Tara mulai berpindah kelain hati.

Sedangkan tokoh utama pria adalah Tarsuya, merupakan pria yang berasal dari Jepang yang mempunyai tampang serius dan datar.

Namun, semenjak dia bertemu dengan Tara, menjadikan Tatsuya menjadi orang yang berbeda, ternyata dia memiliki sifat yang manis dan membuat para pembaca senyum-senyum sendiri.

Kebersamaan antar Tara dan Tatsuya digambarkan kisah asmara yang begitu mempesona dan hiasan kota Paris yang indah, seperti nge-date sambil healing di Jardin du Luxembourg dan Musee Rodin dan momen keromantisan mereka yang tiada duanya.

Para pembaca akan dibuat terhanyut dengan jalan cerita pada buku ini, pembaca akan merasa baper dan senyum-senyum sendiri atas keromantisan dari mereka berdua.

Namun, penulis memberikan salah satu plot twist pada jalan ceritanya yang bikin para pembaca merasa penasaran hingga terkejut.

Tentu saja, penulis tidak akan membuat kisah romantis Tara dan Tatsuya berjalan dengan mulu. Banyak lika-liku masalah yang akan Tara dan Tatsuya jalani. 

Bagai sebuah permainan domino puzzle, jika salah satu dari mereka jatuh, yang lainnya juga ikut jatuh. Perasaan cinta dan bahagia yang membuat Tara dan Tatsuya saling mencintai. Tapi di lain sisi, terdapat rasa sakit yang membuat mereka berpisah.

Gimana, Apakah kamu tertarik untuk membacanya? Buku satu ini direkomendasikan buat kalian yang suka baca buku novel dengan genre romance. Selamat membaca!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak