Buku The Art of Thinking Clearly adalah buku non-fiksi yang ditulis oleh Rolf Dobelli. Buku ini membahas mengenai 99 sesat pikir dalam investasi, bisnis, dan masalah pribadi.
Dalam proses berpikir, terkadang kita mengalami cognitive error atau kesalahan dalam mencerna sesuatu. Hal itu seringkali tidak disadari dan sudah menjadi kebiasaan yang berulang-ulang. Nah untuk itu penulis memaparkan 99 cerita mengenai cognitive error yang seringkali dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Cognitive error biasanya terjadi secara sistematis. Jadi bukan sekedar kesalahan yang kita lakukan satu kali, melainkan sudah jadi kebiasaan yang rutin. Kebiasaan tersebut lantas membuat sebuah pola yang akan terus diikuti.
BACA JUGA: Ulasan Buku Ketika Saatnya, Bila Cinta Mengering dan Mati
Salah satu pola pikir sesat yang kadang kita jumpai adalah survival bias. Dalam memandang sesuatu, kita cenderung hanya melihat hasil atau pencapaian saja. Lantas mengabaikan proses jatuh bangunnya, sampai dengan perjuangan yang dirintis dari nol.
Padahal ada banyak proses dan tahapan yang mesti dilalui oleh seseorang hingga ia bisa mencapai posisinya saat itu. Survival bias ini membuat kita begitu cepat tergiur dengan hasil akhir dan mengabaikan perjuangan dalam meraihnya.
Selain survival bias, salah satu sesat pikir yang sering terjadi adalah kecenderungan seseorang untuk mengambil keputusan berdasarkan kenyataan yang ada dan mengabaikan fakta-fakta selainnya (feature positive effect).
Hal tersebut membuat kita kurang bisa memahami sesuatu yang tidak ada. Contohnya kita terkadang baru akan menghargai kesehatan ketika sedang sakit. Ketika menyadari adanya sebuah peperangan, kita jarang berpikir dan menghargai masa-masa damai dan tenang sebelum terjadinya perang.
BACA JUGA: Pantai Bandengan, Eloknya Pesona Alam dengan Hamparan Pasir Putih di Jepara
Selanjutnya ada availability bias, yakni kecenderungan seseorang untuk memutuskan sesuatu berdasarkan informasi yang mudah ia dapatkan alih-alin fakta yang benar. Sesuatu yang sudah terjadi secara berulang-ulang membuat kita sering terkecoh dengan mengambil keputusan berdasarkan hal tersebut. Padahal mungkin ada cara yang lebih baik yang jarang terpikirkan sebelumnya.
Kadang kita juga bisa terjebak dalam decison fatigue, atau kelelahan dalam pengambilan keputusan. Ketika dihadapkan dengan begitu banyak informasi dan pilihan, kita malah menjadi semakin bingung. Jadi semakin banyak pilihan maka kita justru menjadi semakin tidak yakin, atau hal ini sering disebut sebagai paradox of choice.
Nah selain apa yang dipaparkan di atas, masih ada banyak jenis dan contoh kesalahan dalam berpikir berikut cara untuk memproses sebuah informasi dengan lebih jernih yang dipaparkan dalam buku ini. Jika kamu tertarik untuk mengetahui lebih lanjut, kamu bisa langsung membaca buku The Art of Thinking Clearly ini.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS