Review Manhwa Dark Moon: The Blood Altar, Kehidupan Murid di Sekolah Vampir

Hikmawan Firdaus | Inggrid Tiana
Review Manhwa Dark Moon: The Blood Altar, Kehidupan Murid di Sekolah Vampir
Poster webtoon Dark Moon: The Blood Altar (Webtoon)

"Dark Moon: The Blood Altar" adalah manhwa asal Korea Selatan yang dirilis dalam bentuk webtoon yang ditulis dan diilustrasikan oleh HYBE Entertainment, yang berkolaborasi dengan Naver Webtoon dan novel terpisah dengan alur cerita alternatif di Wattpad. Versi fisiknya akan diterbitkan oleh penerbit Yen Press, Ize Press.

Karakter dan alur cerita ini didasarkan pada boyband Korea Selatan yaitu, ENHYPEN dan video musik mereka yaitu, "Drunk Dazed". Webtoon ini terdiri dari 70 episode yang dirilis pada 16 Januari 2022 dan berakhir pada 7 Oktober 2023.

"Dark Moon: The Blood Altar" merupakan cerita pertama dalam seri "DARK MOON", manhwa ini mengisahkan chemistry yang muncul saat seorang anak laki-laki vampir bertemu dengan seorang gadis yang memiliki segudang rahasia yaitu, Sooha. Dalam fantasi urban dan kisah romansa remaja yang intens, persahabatan dan konflik tumbuh di antara mereka.

Dengan fokus pada "The Blood Altar", cerita ini menggabungkan unsur pahlawan wanita berkekuatan super, masa muda, dan persahabatan, yang memberikan nuansa romansa remaja yang menyegarkan dan penuh misteri.

ENHYPEN berkolaborasi dengan "The Blood Altar", yang membawa kehidupan pada kisah seorang anak laki-laki vampir yang telah menjalani pertempuran panjang, mengatasi kesepian sebagai makhluk yang melintasi garis batas dan eksistensi.

Review Manhwa Dark Moon: The Blood Altar

Webtoon ini secara langsung menghadirkan nuansa anime dengan gambar yang hidup dan penuh warna, dan cocok dengan dunia lain yang dihuni vampir.

Meski ada adegan konflik antara Sooha dan karakter para pria, penulisan karakter Sooha dan latar belakangnya jarang dibahas, yang mana mengurangi minat saya pada misteri di baliknya.

Desain karakternya agak aneh dan agak sulit dibedakan. Saya bingung dengan gaya rambut dan sulit mengidentifikasi karakter. Saya baru mengetahui bahwa Heesung adalah Heli karena gaya rambut polosnya.

Karakter-karakter webtoon ini juga kurang unik, dengan latar belakang yang sangat mendasar. Plotnya terasa hampir tanpa perencanaan, yang menyebabkan cerita terasa acak dan kadang-kadang memunculkan kegelisahan. Ceritanya  terkadang berlarut-larut dalam beberapa bab, yang menyebabkan pembaca cenderung bosan.

Banyak karakter dalam beberapa adegan, termasuk idola dan karakter sampingan yang membuatnya sulit diikuti.  Meskipun ada banyak karakter dengan kekuatan yang beragam, kepribadian mereka sangat mirip, dan sulit dibedakan satu sama lain. Meski karakter Solon dan Dardan menarik minat saya, sayangnya potensi mereka tidak dimanfaatkan sepenuhnya.

Adegan aksinya memang keren, tetapi terlalu banyak dan terkesan agak berlarut-larut. Menurut saya, manhwa ini kurang direkomendasikan karena masih banyak hal-hal yang perlu dieksplor dan perlu di improve mulai dari segi penulisan alur cerita hingga karakter-karakter yang ditampilkan.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak