Jangan menilai sebuah buku dari sampulnya. Pepatah ini sedikit banyak memang benar, tetapi sesungguhnya makna yang terkandung di dalamnya tidak sesederhana itu.
Nyatanya, bagi sebagian besar pembaca, terutama yang senang mengoleksi buku, sampul atau cover dari sebuah buku merupakan salah satu aspek penting dalam penilaian untuk memutuskan apakah buku itu cukup menarik atau tidak.
Kita memang tidak boleh hanya memutuskan bagus tidaknya sebuah cerita hanya dari sampulnya saja. Namun, sampul juga merupakan salah satu elemen yang biasanya mewakili isi cerita sebuah novel.
Kini, ada banyak buku yang memiliki sampul estetik yang sangat indah dan menarik, tentunya dengan cerita yang tidak kalah cantik. Berdasarkan unggahan akun Instagram @gramedia.com, berikut ini adalah beberapa novel genre history-fiction yang memiliki sampul estetik.
1. Perjalanan Mustahil Samiam dari Lisboa karya Zaky Yamani
Buku pertama yang memiliki sampul estetik adalah Perjalanan Mustahil Samiam dari Lisboa. Sampulnya yang memuat berbagai ilutrasi dan gambar yang memberi kesan magic ini cukup mewakili isi ceritanya yang tidak kalah epik.
Cerita dalam novel ini memiliki setting waktu tahun 1500-an yang berlatarkan tempat di Eropa. Mengisahkan tentang catatan harian perjalanan Samiam. Pembaca juga akan diajak menyelami kondisi politik serta kehidupan masyarakat pada masa itu.
2. Cantik Itu Luka karya Eka Kurniawan
Novel karya Eka Kurniawan yang satu ini telah beberapa kali mengalami pergantian cover atau sampul. Pada edisi terbaru ini, sampulnya mampu menggambarkan dengan jelas isi bukunya yang penuh dengan arti.
Bercerita tentang Ayu Dewi bangkit dari kubur setelah puluhan tahun kematiannya. Buku ini memiliki cerita yang sangat ikonik. Kombinasi dari cerita mengharukan, romantis, satir, hingga tragedi.
3. Mada karya Gigrey
Buku yang satu ini merupakan karya sastra dari penulis muda, Gigrey. Covernya yang menampilkan ilustrasi sepasang muda-mudi cukup mampu mewakili keseluruhan inti cerita, memadukan cerita modern dan cerita sejarah.
Penulis mampu mengombinasikan bumbu sejarah yakni tentang Kerajaan Majapahit, menjadi sebuah karya fiksi yang luar biasa.
4. Musim Kupu-Kupu Kuning karya Vanni Puccioni
Cover buku yang satu ini sangat estetik dengan menampilkan pemandangan pinggir pantai dari sudut semak belukar. Bercerita tentang perjuangan masyarakat Nias Selatan dalam melawan upaya Belanda untuk menguasai wilayah tersebut.
Tidak hanya itu, pembaca juga akan diajak untuk melihat perpecahan bangsa zaman Belanda dulu. Perbudakan, konflik peradaban, sampai spiritualitas akan membuat pembaca merasa penasaran dengan akhir dari cerita ini.
Itulah empat novel dengan genre historical-fiction yang memiliki sampul estetik. Sangat cocok untuk dikoleksi dan dijajarkan di rak buku kesayanganmu. Tertarik membacanya?