Mengenal Al-Qur'an Karakter Braille, dari Yordania Terindeks UNESCO

Hernawan | .Totok Suryanto.
Mengenal Al-Qur'an Karakter Braille, dari Yordania Terindeks UNESCO
Ilustrasi Al-Qur'an karakter braille (Dok.Pribadi/TotokSuryanto)

Salah satu cara untuk menggapai berkah di bulan Ramadhan dapat dilakukan dengan tadarus atau membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an dan bagi saudara kita yang mengalami hambatan penglihatan atau disabilitas sensorik netra dapat membaca Al-Qur'an karakter braille agar lebih mudah untuk memahami huruf dan harakatnya. Bagi kamu yang tertarik untuk mengenal lebih dalam tentang Al-Qur'an karakter braille, silahkan membaca artikel berikut ini. 

Secara fisik Al-Qur'an karakter braille berwujud kombinasi titik-titik timbul yang bisa dibaca dengan menggunakan kemampuan taktual. Teknik membaca Al-Qur'an karakter braille dilakukan dengan cara meraba setiap huruf hijaiyah dan harakatnya yang tersusun secara berurutan dari arah kiri bergeser menuju ke arah kanan hingga berhenti di akhir ayat yang bertuliskan tanda waqaf. 

Berbeda dengan Al-Qur'an yang harakatnya ditulis di atas atau di bawah huruf hijaiyah, pada Al-Qur'an karakter braille harakat ditulis sesudah huruf hijaiyah sedangkan tasydid ditulis sebelum huruf hijaiyah karena proses percetakan harus menyesuaikan dengan standart penulisan karakter braille yang tidak bisa menempelkan karakter huruf pada posisi di atas atau di bawahnya. 

Karena satu huruf dalam karakter braille yang terdiri dari 6 titik timbul tersebut memiliki dimensi lebar 4mm dan tinggi 6mm maka dibutuhkan puluhan lembar kertas untuk menulis 1 juz Al-Qur'an karakter braille. Jika 30 juz Al-Qur'an karakter braille tersebut ditata secara berjajar di rak buku maka diperkiraan bisa mencapai panjang 90cm. Karena ditulis menggunakan kertas dengan berat sekitar 120gram per lembar maka diperkirakan bisa mencapai berat puluhan kilogram. 

Belajar Membaca Karakter Braille

Ilustrasi empat huruf hijaiyah dalam karakter braille (Dok.Pribadi/TotokSuryanto)
Ilustrasi empat huruf hijaiyah dalam karakter braille (Dok.Pribadi/TotokSuryanto)

Ilustrasi dari kiri ke kanan: karakter braille terdiri dari 6 titik timbul, berjajar secara vertikal di sebelah kiri dengan susunan titik 1,2,3, dan berjajar secara vertikal di sebelah kanan dengan susunan titik 4,5,6. Selanjutnya adalah huruf hijaiyah karakter braille secara berurutan, huruf alif terdiri dari titik 1, huruf ba' tersusun dari kombinasi titik 1,2, huruf ta' tersusun dari kombinasi titik 2,3,4,5, dan huruf tsa' tersusun dari kombinasi titik 1,4,5,6.

Menyadur dari wordpress.com disebutkan bahwa Al-Qur'an karakter braille yang diterbitkan di Yordania dan disahkan oleh UNESCO pada tahun 1952 disumbangkan ke Indonesia oleh Prof. Dr. Mahmud Syaltut pada tahun 1956. Selanjutnya disimpan di Perpustakaan Wyata Guna Bandung sebagai inventaris milik Direktorat Jenderal Rehabilitasi Penyandang Cacat, Departemen Sosial Republik Indonesia dan diakui sebagai tonggak sejarah masuknya Al-Qur'an karakter braille di Indonesia. 

Kemudian dipelajari lebih lanjut di Perpustakaan Islam Yogyakarta, disalin dan diproduksi secara manual oleh Yayasan Kesejahteraan Tuna Netra Islam (Yaketunis) Yogyakarta atas pesanan Departemen Agama RepubIik Indonesia, setelah memperoleh bantuan mesin tulis khusus karakter braille dari pemerintah maka dapat diterbitkan Al-Qur'an karakter braille dalam skala besar untuk didistribusikan secara massal. 

Kini Al-Qur'an karakter braille masih bisa diperoleh di Sentra Abiyoso Kementerian Sosial Republik Indonesia sebagai pengalih huruf dan penerbit yang berkoordinasi dengan Kementerian Agama Republik Indonesia yang bertindak sebagai Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an. Radio Republik Indonesia juga menggelar Pekan Tilawatil Qur'an kategori Tartil Sensorik Netra yang diikuti oleh peserta dari seluruh penjuru negeri, Indonesia. Semoga bermanfaat. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak