Ilmu pengetahuan termasuk hal penting yang harus menjadi prioritas dalam hidup ini. Ilmu pengetahuan menjadikan hidup kita lebih terarah dan membantu kita menemukan apa yang sebaiknya kita perjuangkan hingga akhir hayat.
Ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan agama misalnya, akan membantu kita mengetahui amal ibadah yang benar-benar sesuai dengan ketentuan Allah dan Rasul-Nya. Tanpa membekali diri dengan ilmu agama, tentunya kita akan sulit membedakan perkara yang diperbolehkan dan hal-hal yang dilarang oleh Allah.
Melihat betapa pentingnya ilmu pengetahuan, maka kita harus berupaya untuk menjadi manusia pembelajar, manusia yang selalu haus akan ilmu pengetahuan. Meski kita telah lulus kuliah atau telah lama menimba ilmu di pondok pesantren misalnya, jangan sampai kita merasa cukup dengan ilmu yang kita miliki dan memutuskan untuk berhenti belajar.
Perihal sarana belajar, kita bisa belajar dari mana saja dan dari siapa saja. Dari perjalanan atau kisah hidup orang lain, dari kisah hidup orang-orang saleh, dan dari beragam buku bacaan. Ada begitu banyak pelajaran yang bisa kita petik dari buku-buku yang kita baca.
Dalam buku ‘Jadi Pelajar Harus Menyenangkan’ diungkap bahwa membaca adalah kegiatan dahsyat yang menuai manfaat besar bagi pelakunya. Karena dengan membaca kita tahu dunia, kita tahu segala ilmu, tahu mana yang baik dan buruk. Bahkan kita mengenal pemikiran-pemikiran dari orang yang sudah meninggal melalui buku. Melalui membaca.
Dengan mmebaca, kita akan diberi gelar ‘ahli ilmu’. Kita bisa mengambil analogi untuk membedakan antara orang yang tidak berilmu, yakni bagaikan ‘padang tandus’ dan orang yang berilmu bagaikan ‘pulau dengan beribu keindahan’, dengan pohon-pohon hijau sebagai penghias yang berdiri kokoh, ditambah kesuburan tanahnya yang lembap (hlm. 5).
Hal tak kalah penting yang perlu diperhatikan ketika sedang menuntut ilmu adalah berusaha mencari teman-teman yang baik. Tujuannya tentu agar kita dapat tertular kebaikannya dan bisa termotivasi untuk melakukan banyak kebaikan. Carilah teman yang bisa kita teladani perilaku mulianya.
Teman yang baik akan terpancar dari kemanfaatan yang banyak dikerjakannya. Kita mungkin telah sering mendengar bahwa orang yang baik salah satu cirinya adalah yang paling banyak menebar kemanfaatan.
Dalam sebuah hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah Saw. bersabda, “Sebaik-baik manusia di antaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain”. Dari hadis ini kita memahami agar setiap diri kita menjadi pribadi penuh manfaat. Semakin bermanfaat seseorang, dia akan semakin bernilai dan mulia di mata orang lain dan dalam pandangan Allah Swt. (hlm. 69).
Buku ‘Jadi Pelajar Harus Menyenangkan’ karya Riant Hidayat Abi yang diterbitkan oleh Quanta (Jakarta) ini bisa menjadi salah satu buku motivasi yang akan membuat kita belajar tentang banyak hal. Selamat membaca dan semoga kita menjadi pribadi pembelajar yang bermanfaat bagi sesama.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.