Review Film 'Happy End': Kisah Perselingkuhan dan Pencarian Kebahagiaan

Hayuning Ratri Hapsari | Inggrid Tiana
Review Film 'Happy End': Kisah Perselingkuhan dan Pencarian Kebahagiaan
Film Korea Happy End (AsianWiki)

Happy End merupakan film asal Korea yang tayang pada tahun 1999. Film ini disutradarai oleh Jung Ji-woo, sebuah karya debut yang menghadirkan cerita melankolis tentang perselingkuhan dan pencarian kebahagiaan.

Film ini bercerita tentang tiga tokoh utamanya yaitu, Choi Bo-ra (Jeon Do-yeon), seorang wanita yang terlibat dalam perselingkuhan dengan mantan kekasihnya Kim Il-beom (Joo Jin-mo), serta suaminya yang pengangguran, Seo Min-ki (Choi Min-sik).

Pada awalnya, cerita ini memperkenalkan plot penting dalam delapan menit pertama, yang menunjukkan hubungan terlarang antara Bo-ra dan Il-beom, serta kehidupan sehari-hari Min-ki yang penuh dengan novel detektif dan romansa yang membuatnya terisolasi dari realitas pernikahannya yang tidak memuaskan.

Bo-ra dan Il-beom tenggelam dalam percintaan dan ritual fotografi mereka, sedangkan Min-ki terbenam dalam pelariannya di toko buku tua.

Ketika perselingkuhan semakin intens, dan Min-ki mulai mengetahui apa yang sedang terjadi, cerita ini bergerak menuju konflik yang memadukan unsur drama dan romansa yang menghancurkan hati.

Film ini juga memberikan komentar sosial tentang dampak kejatuhan ekonomi pada pernikahan, peran gender, dan ketenagakerjaan dengan latar belakang psikologis yang mendalam.

Penampilan para pemain dalam film ini patut diapresiasi. Jeon Do-yeon berhasil menampilkan pesona dan kedalaman emosional karakter Bo-ra dengan sangat baik, terutama dalam momen-momen bahagia dan keputusasaan.

Chemistry antara Joo Jin-mo sebagai Il-beom dan Jeon Do-yeon juga menambah dimensi yang lebih dalam pada romansa yang penuh dengan takdir antara keduanya.

Sementara itu, Choi Min-sik memberikan penampilan yang tenang dan emosional sebagai Min-ki, mencerminkan tekanan yang dialami pria dalam masyarakat patriarkis.

Secara teknis, film ini juga didukung oleh sinematografi yang intim, serta musik yang nostalgis dan melankolis yang menambahkan nuansa yang tepat pada tema-tema utama dalam cerita.

Meskipun berfokus pada kisah cinta yang rumit dan tragis, Happy End berhasil menyajikan narasi yang memikat dan memberikan refleksi mendalam tentang kehidupan dan kebahagiaan yang selalu mengelak dari cengkeraman.

Dengan demikian, Happy End bukan hanya sebuah cerita tentang perselingkuhan, tetapi juga sebuah penjelajahan mendalam tentang keinginan manusia akan kebahagiaan dan pelarian dari realitas yang membingungkan.

Film ini menarik untuk ditonton karena tidak hanya jalan ceritanya yang kompleks, tetapi juga karena penggambaran karakter yang kuat dan pemahaman yang dalam tentang rumitnya hubungan manusia.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak