Tak Ada Kesedihan yang Sempurna dalam Dongeng Bahagia dari Sebelah Telinga

Hayuning Ratri Hapsari | Fathorrozi 🖊️
Tak Ada Kesedihan yang Sempurna dalam Dongeng Bahagia dari Sebelah Telinga
Buku Dongeng Bahagia dari Sebelah Telinga (Diva Press)

Salah satu ciri khas dari cerpen Gunawan Tri Atmodjo adalah gaya bercerita yang unik, kadang nyeleneh, namun tetap menarik dan asyik untuk diikuti. Begitu pun dengan buku kumpulan cerpen berjudul Dongeng Bahagia dari Sebelah Telinga ini.

Judul ini merupakan salah satu dari 17 cerita yang ada di dalamnya. Nyaris sesuai judulnya, secara keseluruhan, isi buku antologi kumcer terbitan Diva Press ini seperti dongeng yang membuat pembaca bahagia.

Kendati pun terdapat sedikit kesedihan, tetapi benar yang dinyatakan Agus Bambang Wiyanto di bagian awal buku ini: "Tidak ada kesedihan yang diciptakan sempurna."

Cerpen Dongeng Bahagia dari Sebelah Telinga menceritakan mengenai gadis yang cacat pada telinga kirinya. Sekalipun raut mukanya ayu dan memesona, setiap lelaki yang hendak mendekatinya tiba-tiba lari menjauh ketika mengetahui kondisi telinga kirinya. Hingga datanglah satu lelaki kesatria yang berkenan melanjutkan hubungan asmara dengan gadis ini meski telah melihat kekurangan pada telinga kirinya.

Daun telinga kanannya sempurna, sedangkan daun telinga kirinya mengerut hampir menutupi lubang telinga. Namun, ia tetap bersyukur, cacat di sebagian anggota tubuhnya tergolong ketidaklengkapan kecil, karena masih banyak ditemui orang-orang dengan ketidaklengkapan yang lebih dari padanya.

Rambutnya panjang sepinggang dan selalu terurai. Ia sangat menyukai model rambutnya dan tak mungkin memangkasnya menjadi potongan pendek. Selain serasi dengan bentuk wajahnya, rambut panjang gadis itu dapat pula menyamarkan telinga kirinya.

Saat terdapat lelaki yang menyatakan cinta kepadanya, ia selalu ajak makan malam di rumah makan. Ketika itulah ia berkesempatan untuk menyibak rambut sebelah kirinya agar telinga kirinya terlihat jelas oleh lelaki yang menawarkan cinta. Maka, ia pun menikmati para lelaki itu saat melarikan diri begitu tahu kekurangan yang ada pada gadis itu.

Reaksi para lelaki itu beragam. Ada yang kesulitan menelan makanan yang sudah terkunyah di mulutnya, ada yang bengong lalu minta izin ke toilet, ada yang tiba-tiba gugup lalu berusaha menjaga sikap, dan seperti biasa setelah makan malam berakhir, para lelaki itu tak ada lagi yang menghubunginya.

Lalu datanglah lelaki bernama Karna yang bersahaja dan tidak meledak-ledak. Ia bertemu dengan gadis itu di sebuah seminar mengenai telinga. Karna adalah orang yang menyenangkan dan berpengetahuan luas. Karna inilah yang berhasil menanam benih cinta di hati gadis berkekurangan di telinga sebelah kirinya itu.

Hingga di sebuah pertemuan yang disepakati, Karna memberi kado sebesar bungkus rokok yang berisi telinga kiri asli yang masih terbungkus plastik. Dengan kado itu, si gadis dapat mengukur kebesaran hati Karna dalam kesungguhan menerima apa adanya.

Pendek kata, Dongeng Bahagia dari Sebelah Telinga ini memuat kisah-kisah sederhana tentang hidup keseharian. Terlebih tentang cinta. Meski kisahnya terbilang sederhana, namun mampu mengaduk-aduk perasaan, menyegarkan sekaligus berbobot.

Selamat membaca!

Identitas Buku

Judul: Dongeng Bahagia dari Sebelah Telinga

Penulis: Gunawan Tri Atmodjo

Penerbit: Diva Press

Cetakan: 2024

Tebal: 192 halaman

ISBN: 978-602-391-663-4

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak