The Silkworm: Menguak Misteri Pembunuhan Sadis di Balik Novel Kontroversial

Hayuning Ratri Hapsari | Chandra Setia
The Silkworm: Menguak Misteri Pembunuhan Sadis di Balik Novel Kontroversial
Novel The Silkworm (Tokopedia)

The Silkworm adalah novel kedua dalam seri detektif Cormoran Strike yang ditulis oleh Robert Galbraith, nama pena J.K. Rowling. Setelah sukses dengan buku pertama The Cuckoo's Calling, Rowling kembali membawa pembaca ke dalam dunia penuh teka-teki yang gelap dan rumit.

Dalam novel ini, Cormoran Strike, seorang detektif swasta dengan masa lalu kelam, harus mengungkap misteri hilangnya seorang novelis kontroversial bernama Owen Quine.

Sinopsis Novel The Silkworm

Owen Quine, seorang penulis yang dikenal karena karyanya yang provokatif, menghilang secara misterius. Istrinya, Leonora, menganggap itu adalah hal biasa karena suaminya sering kali pergi tanpa kabar. Namun, setelah beberapa hari tanpa berita, ia meminta Cormoran Strike untuk menemukan Quine.

Begitu Strike mulai menyelidiki, ia menemukan bahwa hilangnya Quine jauh lebih rumit daripada yang terlihat. Ternyata, Quine baru saja menyelesaikan sebuah novel yang berisi kritik pedas terhadap berbagai orang penting di dunia sastra dan politik, menciptakan banyak musuh.

Saat mayat Quine ditemukan dengan kondisi yang sangat brutal, Strike harus menghadapi pembunuh yang tidak hanya kejam tetapi juga cerdas dalam merencanakan setiap langkah.

Review Novel The Silkworm

Novel ini menawarkan cerita yang jauh lebih gelap dibandingkan dengan buku pertama dalam seri ini. Pembaca disuguhkan dengan dunia literasi yang penuh dengan intrik dan perpecahan, para penulis dan penerbit terlibat dalam persaingan yang tak terlihat oleh mata awam.

Galbraith dengan mahir menggambarkan karakter-karakter yang kompleks, dengan Strike yang terus berjuang mengatasi rasa sakit fisik dan emosionalnya, serta Robin Ellacott, asisten Strike yang kini mulai berkembang menjadi karakter yang lebih kuat dan mandiri.

Pembangunan plot dalam novel ini cenderung lambat, dengan banyaknya detail dan deskripsi yang membuat pembaca perlu fokus untuk mengikuti alur cerita. Meskipun demikian, bagi mereka yang suka dengan misteri yang memerlukan ketelitian, ini bukan masalah besar.

Galbraith juga menebar petunjuk-petunjuk halus yang membuat pembaca penasaran sepanjang cerita. Penggunaan kutipan dari berbagai buku dan karya sastra menambah kedalaman cerita, meskipun pada awalnya tampak tidak terlalu relevan dengan plot utama.

Hal yang menjadi daya tarik utama novel ini adalah plot twist yang benar-benar tak terduga. Ketika pembunuhnya akhirnya terungkap, pembaca dibuat tercengang oleh bagaimana semua petunjuk yang tersebar sepanjang cerita akhirnya menyatu dengan sempurna.

Secara keseluruhan, The Silkworm adalah sebuah novel detektif yang cerdas dan penuh kejutan. Dengan karakter yang mendalam, atmosfer yang gelap, dan plot yang penuh liku, buku ini berhasil menjaga ketegangan dan terus memikat pembaca. Novel ini sangat cocok bagi penggemar misteri yang menginginkan lebih dari sekadar teka-teki sederhana.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak