Buku berjudul ‘Le Petit Prince’ atau ‘Pangeran Cilik’ karya Antoine De Saint-Exupéry menjadi salah satu buku sastra klasik yang paling banyak diterjemahkan di dunia, yakni 230 bahasa asing, serta terjual lebih dari 140 juta salinan sampai saat ini.
Sang pengarang begitu lihai dalam menggambarkan sudut pandang seorang anak yang naif dan lugu yang dengan sangat piawai menyentuh nilai-nilai dasar kehidupan dan patut untuk menjadi renungan kehidupan.
Buku yang diterbitkan pada tahun 1943 ini menjadi salah satu dari 20 buku yang paling banyak dibaca di dunia. Bahkan, karya Antoine De Saint-Exupéry ini telah banyak diadaptasi untuk panggung teater hingga film.
Kisah cerita dalam buku ini bermula dari seorang pilot yang melakukan pendaratan darurat dan terdampar di Gurun Sahara, Afrika. Tempat yang jauh dari peradaban manusia tanpa adanya persediaan air sedikit pun.
Tak lama saat ia sedang memperbaiki pesawat dengan persediaan air minum seadanya, seorang anak laki-laki berambut kuning datang. Sosok anak kecil yang muncul dari planet lain itu mengaku bahwa dirinya adalah ‘Pangeran Cilik’.
Sembari memperbaiki pesawat yang membutuhkan waktu beberapa hari tersebut, percakapan antara keduanya pun semakin intensif dan mendalam.
Mulai dari perbedaan pandangan satu sama lain terkait kesalahpahaman di masyarakat hingga hal-hal sederhana yang kerap dilupakan oleh banyak orang seiring mereka bertambah usia.
Le Petit Prince sendiri mengeksplorasi tema yang mencakup cinta, harapan, persahabatan, kekuasaan, tanggung jawab, hingga tujuan yang tak terbatas melalui karakter-karakter menawan yang disajikan sang pengarang.
Narasi dalam buku ini turut dihias ilustrasi oleh sang pengarang dengan cat air sehingga alur dan kisah cerita yang disajikan semakin bermakna dan menarik untuk dilihat.
Mungkin, mulanya banyak yang berpikir jika buku klasik ini berisikan dongeng anak-anak sebab cover-nya yang nampak cukup menggemaskan. Seorang anak laki-laki dengan rambut berwarna kuning sedang berdiri di sebuah planet yang dikelilingi oleh sejumlah bintang.
Namun, ketika mulai membuka dan membaca halaman pertama hingga lembaran terakhir, buku ini nyatanya tidak mengenal usia. Bahkan, bisa dibilang lebih sesuai untuk orang dewasa.
Buku Pangeran Cilik ini nyatanya cukup berat untuk dipahami di sejumlah penggunaan diksi dan kalimat kompleksnya, sehingga perlu membaca berulang kali untuk dapat memahami makna atau inti pesannya.
Adapun salah satu kutipan populer yang penuh makna dalam buku karya Antoine De Saint-Exupéry ini, yaitu:
“Inilah rahasiaku, rahasia yang sangat sederhana. Hanya dengan hati kita dapat melihat dengan baik, yang terpenting tidak tampak di mata.”
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS