Ulasan Film The French Dispact: Menyelami Dunia Jurnalisme dengan Gaya Unik

Ayu Nabila | Rosetiara Sahara
Ulasan Film The French Dispact: Menyelami Dunia Jurnalisme dengan Gaya Unik
The French Dispact (IMDb)

The French Dispatch, sebuah film karya Wes Anderson yang dirilis pada 2021, adalah antologi yang terdiri dari tiga cerita utama, ditambah pengantar dan epilogue.

Keseluruhan cerita tersebut, diangkat dari artikel yang diterbitkan dalam edisi terakhir majalah fiksi "The French Dispatch" yang berbasis di kota kecil Ennui-sur-Blase, Paris.

Edisi tersebut dibuat sebagai bentuk penghormatan untuk Arthur Howitzer Jr. (Bill Murray), pendiri sekaligus editor majalah French Dispact, yang meninggal akibat serangan jantung.

Film ini menggabungkan elemen komedi, drama, dan satire, serta menampilkan berbagai karakter eksentrik yang diperankan oleh aktor-aktor ternama seperti, Timothee Chalamet, Bill Murray, Frances McDormand, Willem Dafoe hingga Tilda Swinton.

Sinopsis Film The French Dispatch

Cerita pembuka dibawakan oleh Herbsaint Sazerac (Owen Wilson), seorang jurnalis yang melaporkan kehidupan sehari-hari di kota Ennui-sur-Blase.

Dengan gaya yang penuh humor dan sindiran, Ia menggambarkan berbagai keunikan kota tersebut sambil bersepeda, seolah memberikan nuansa yang ringan sebagai pengantar film.

1. The Concrete Masterpiece

Kisah pertama ini, dibawakan oleh jurnalis J.K.L. Berensen (Tilda Swinton) dan berfokus pada seorang narapidana bernama Moses Rosenthaler (Benicio del Toro), yang menemukan bakat seni-nya selama masa tahanan.

Dia melukis potret sipir wanita, Simone (Lea Seydoux), yang menjadi muse-nya. Karya-karya Moses menarik perhatian Julien Cadazio (Adrien Brody), seorang dealer seni ambisius yang berusaha memanfaatkan bakat Moses demi keuntungan komersialnya.

Ketika Julien dan seniman lainnya ingin membawa karya masterpiece Moses untuk dipajang di museum pribadi, konflik mulai muncul lantaran lukisan tersebut ternyata dilukis di dinding beton penjara, sehingga tidak bisa dipindahkan.

2. Revisions to a Manifesto

Cerita berikutnya adalah tentang Lucinda Krementz (Frances McDormand), seorang jurnalis yang melaporkan pemberontakan mahasiswa di Ennui. Segmen ini didasarkan pada peristiwa nyata dari kerusuhan mahasiswa di Prancis tahun 1968.

Lucinda yang awalnya hanya bertindak sebagai pengamat akhirnya terlibat lebih dalam dengan salah satu pemimpin pemberontakan bernama Zeffirelli (Timothee Chalamet).

3. The Private Dining Room of the Police Commissioner

Kisah terakhir mengikuti jurnalis kuliner Roebuck Wright (Jeffrey Wright) yang diundang untuk makan malam di kediaman Komisaris Polisi.

Namun, ditengah acara, putra Komisaris Polisi yang bernama Gigi, diculik oleh sindikat kriminal. Roebuck bersama dengan koki legendaris, Lt. Nescaffier (Stephen Park), bekerja sama untuk menyelamatkan anak tersebut.

Melalui tiga segmen tersebut, penonton diajak melihat bagaimana para jurnalis menjalani hidup mereka dengan dedikasi pada tulisan dan cerita yang menginspirasi, meskipun terkadang penuh tantangan.

Ulasan Film The French Dispatch

Salah satu hal yang membuat The French Dispatch unik adalah struktur naratifnya berupa kumpulan cerita pendek yang menggali berbagai tema seperti, seni, cinta dan revolusi.

Setiap segmen di film ini punya tone dan gaya yang berbeda, tapi semuanya dihubungkan dengan sentuhan satir yang pintar. Saya pribadi suka dengan segmen ketiga yang dibawakan oleh Roebuck Wright karena penuh twist dan gaya noir yang unik.

Meski film ini terkesan penuh sesak dengan karakter dan cerita, hal itu justru yang membuat menarik, seperti kita sedang membaca majalah yang isinya padat, tapi tetap seru untuk diikuti.

Akting dari deretan bintang seperti Bill Murray, Frances McDormand, dan Timothee Chalamet tak perlu diragukan lagi. Masing-masing berhasil menghidupkan karakter- karakter yang eksentrik.

Dari segi visual, film ini benar-benar membenamkan penonton dalam estetika Wes Anderson yang khas, mulai dari pengambilan gambar yang simetris, palet warna pastel, hingga penggunaan tata set dan kostum yang detail.

Wes Anderson bahkan menambahkan perubahan antara warna dan hitam-putih untuk memberikan dinamika visual, meskipun kadang-kadang pergantian ini terasa tiba-tiba.

Film ini adalah contoh yang sempurna tentang bagaimana Wes Anderson berhasil memadukan seni visual, cerita unik, dan karakter yang ikonis menjadi satu pengalaman sinematik yang benar-benar berbeda.

Jika kamu adalah penggemar setia Wes Anderson atau menyukai film dengan pendekatan artistik yang kuat, The French Dispatch adalah sajian yang tidak boleh dilewatkan.

BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak