Mengisahkan Okumura seorang siswa SMA yang sangat mencintai karakter manga 2D bernama Liliel. Kecintaannya pada Liliel bahkan melebihi kecintaannya pada gadis dunia nyata. Suatu hari, dia bertemu dengan Ririsa Amano, seorang gadis cantik yang ternyata adalah seorang cosplayer Liliel. Okumura sangat terkejut dan senang bertemu dengan Ririsa. Dia pun mulai tertarik dengan dunia cosplay dan ingin menjadi seorang fotografer cosplay. Bersama-sama, Okumura dan Ririsa menjelajahi dunia cosplay. Mereka bertemu dengan berbagai macam cosplayer, belajar tentang teknik cosplay, dan menghadapi berbagai tantangan. Dalam perjalanan mereka, mereka berdua menemukan jati diri mereka dan belajar untuk mencintai diri mereka sendiri.
Anime ini tidak hanya menampilkan cosplay sebagai hobi, tetapi juga menggali lebih dalam tentang proses kreatif di baliknya. Kita diajak untuk melihat bagaimana para cosplayer merancang dan membuat kostum, memilih bahan, menata riasan, dan menghidupkan karakter favorit mereka.
Anime 2.5 Jigen no Ririsa juga menyoroti aspek komunitas dalam dunia cosplay. Interaksi antar cosplayer, persiapan untuk acara-acara cosplay, dan semangat kebersamaan dalam mengejar hobi yang sama menjadi bagian penting dari cerita. Selain itu, anime ini juga menyinggung tentang tantangan dan kesulitan yang dihadapi para cosplayer, seperti masalah biaya, waktu, dan tekanan untuk menciptakan penampilan yang sempurna.
Okumura, sang protagonis, adalah representasi dari banyak otaku yang memiliki kecintaan mendalam pada budaya pop. Perjuangannya untuk memahami perasaannya terhadap Ririsa, yang berada di antara dunia 2D dan dunia nyata, sangat relatable. Ririsa, dengan segala kerentanannya, adalah karakter yang mudah untuk disukai. Perjalanannya dalam menemukan kepercayaan diri melalui cosplay adalah kisah yang menginspirasi.
Anime ini juga menghadirkan karakter-karakter pendukung yang unik dan menarik, masing-masing dengan latar belakang dan motivasi mereka sendiri. Interaksi antar karakter ini menambah kedalaman dan kompleksitas pada cerita.
Anime ini menggabungkan elemen-elemen komedi, romansa, dan drama dengan apik. Momen-momen lucu dan menghibur diselingi dengan adegan-adegan yang menyentuh hati dan penuh emosi. Dinamika antara Okumura dan Ririsa, yang berkembang dari teman menjadi lebih dari itu, menjadi salah satu daya tarik utama cerita. Anime ini juga mengangkat tema-tema yang relevan dengan kehidupan remaja, seperti pencarian identitas, tekanan sosial, dan pentingnya dukungan dari orang-orang terdekat.
Okumura adalah otaku yang tidak malu dengan kecintaannya pada karakter 2D. Kejujurannya tentang preferensinya, meskipun terkadang dianggap aneh oleh orang lain, adalah salah satu daya tarik utamanya. Semangatnya dalam mengejar hobi dan minatnya sangat menginspirasi. Dia menunjukkan dedikasi yang luar biasa dalam mempelajari fotografi cosplay dan mendukung Ririsa dalam usahanya.Okumura mengalami perkembangan karakter yang signifikan sepanjang cerita. Dia belajar untuk membuka diri terhadap orang lain dan memahami kompleksitas hubungan antarmanusia. Perjalanannya dalam menavigasi perasaannya terhadap Ririsa, yang berada di antara dunia 2D dan dunia nyata, adalah salah satu aspek paling menarik dari karakternya.
Ririsa adalah karakter yang penuh kontradiksi. Dia pemalu dan tidak percaya diri dalam kehidupan sehari-hari, tetapi dia berubah menjadi sosok yang percaya diri dan mempesona saat melakukan cosplay. Kontras ini membuatnya menjadi karakter yang sangat menarik dan relatable. Banyak orang dapat merasakan perjuangan untuk menemukan kepercayaan diri dan mengekspresikan diri. Ririsa memiliki bakat cosplay yang luar biasa. Dia sangat terampil dalam membuat kostum dan menghidupkan karakter favoritnya. Dedikasinya pada cosplay adalah cara baginya untuk mengatasi rasa tidak amannya dan menemukan jati dirinya. Sepanjang cerita, Ririsa belajar untuk menerima dirinya sendiri dan mengatasi rasa tidak amannya. Dia menemukan kekuatan dalam cosplay dan dukungan dari Okumura dan teman-temannya.
Anime ini, diadaptasi dari manga ecchi, ada beberapa elemen penggemar yang eksplisit. Adegan-adegan ini sering kali berfokus pada daya tarik seksual karakter-karakter perempuan, terutama Ririsa, dalam kostum cosplay mereka. Vulgaritasnya tidak selalu dalam bentuk adegan eksplisit, tetapi sering kali berupa penggambaran yang sugestif, sudut pengambilan gambar yang provokatif, dan dialog yang mengandung unsur seksual. Penting untuk dicatat bahwa tingkat vulgaritas dapat bervariasi tergantung pada interpretasi penonton. Beberapa orang mungkin menganggapnya berlebihan, sementara yang lain mungkin menganggapnya sebagai bagian dari daya tarik genre ecchi.
Kehadiran adegan-adegan vulgar ini dapat memengaruhi pengalaman menonton, terutama bagi penonton yang tidak terbiasa atau tidak nyaman dengan konten semacam itu. Bagi beberapa penonton, adegan-adegan ini dapat mengganggu alur cerita dan mengurangi apresiasi terhadap karakter dan tema-tema yang lebih dalam yang dieksplorasi dalam anime.
Anime 2.5 Jigen no Ririsa adalah anime yang unik dan menarik dengan cerita yang menyentuh hati. Anime ini sangat direkomendasikan bagi para penggemar cosplay dan otaku.