Katy Perry semakin populer dengan membawa gaya flamboyan dan berbagai lagu penuh warna, seperti California Gurls hingga Firework. Namun melalui single Wide Awake, ia menanggalkan kilau tersebut dan tak sungkan memperlihatkan sisi paling rapuhnya.
Single tersebut merupakan gambaran dari perjalanan emosional yang tidak ringan, alias menguras emosi. Wide Awake yang dirilis pada tahun 2012 adalah bagian dari album Teenage Dream: The Complete Confection.
Lagu ini hadir sebagai representasi dari masa transisi Katy Perry. Mulai dari seorang perempuan yang jatuh karena cinta, kemudian menjadi pribadi yang bangkit dengan kepala tegak. Disebut-sebut, Wide Awake ditulis dengan latar kisah nyata perpisahannya bersama Russell Brand.
Berbeda dari musik pop lain yang terkadang mendapat sorotan karena kurang makna, Wide Awake justru termasuk ke dalam pengecualian. Liriknya menyimpan lapisan emosi yang menggugah pendengar perihal sulitnya bangkit dari mimpi yang hancur untuk membuka mata terhadap kenyataan yang dulu tak dihiraukan.
Sang penyanyi menyampaikan perasaan tersebut dengan baris menyentuh seperti. Misalnya adalah pada bait ‘I’m wide awake and now it’s clear to me / That everything you see, ain’t always what it seems’. Katy tidak berusaha menutupi luka dengan berpura-pura, tetapi terang-terangan mengajak kita ikut merasakannya.
Wide Awake memang datang dengan pendekatan yang berbeda. Lagu ini diibaratkan sebagai napas panjang yang mengajak kita duduk sejenak, menatap luka dengan jujur, lalu mulai kembali meniti jalan selangkah demi selangkah.
Review Lagu Wide Awake, Katy Perry Jadi Teman Bertahan di Tengah Ujian Berat
Wide Awake bukan hanya tentang putus cinta. Ia juga bisa dimaknai lebih dalam tentang kesadaran. Soal bangun dari tidur panjang, di mana terkadang kita membiarkan diri dibutakan oleh cinta yang tidak sehat.
Lagu ini mengusung genre power ballad dengan sentuhan dance-pop yang tetap ringan di telinga. Namun di balik harmoni yang memikat itu, terdapat pergulatan batin yang berat. Pendengar seakan diajak masuk ke dalam kepala seseorang yang baru saja jatuh dari ketinggian emosional.
Katy berhasil membuat Wide Awake terasa lebih personal dan relate. Bukan hanya kisah fiktif, tetapi karya itu ditulis sebagai bagian dari dokumenter Katy Perry: Part of Me. Wajar apabila setiap bait terasa seperti cuplikan dari buku harian yang tak sengaja terbaca publik.
Melansir kanal YouTube Katy Perry, musik videonya pun ikut menyuarakan kedalaman narasi. Dengan nuansa dongeng yang kelam dan simbolik, ia menyuguhkan visualisasi perjuangan dari dunia fantasi menuju kenyataan. Dari ilusi ke kesadaran, dari kebutaan cinta menuju kejernihan diri.
Banyak yang menganggap Wide Awake sebagai lagu penyembuhan. Tak memungkiri, jalinan baitnya menjadi pelipur lara bagi pendengarnya, terutama yang pernah merasa terperosok dalam hubungan yang tidak sehat. Lagu ini menyampaikan pesan bahwa jatuh bukanlah akhir, melainkan momen untuk bangkit dengan versi diri yang lebih kuat.
Ketika mendengarkannya, kita tidak hanya menikmati lagu. Kita ikut merasakan kejatuhan dan kebangkitan Katy. Tak heran jika banyak orang menganggap Wide Awake sebagai lagu yang menyelamatkan. Karena terkadang yang kita butuhkan bukan semangat membara, tetapi hanya pengakuan bahwa luka itu nyata dan kita masih punya pilihan untuk terus berjalan.
Wide Awake bukan hanya lagu tentang patah hati, tapi bisa juga diartikan tentang kebangkitan. Ia adalah penanda bahwa kita boleh terluka, boleh jatuh, tetapi tidak harus menyerah. Katy Perry mengingatkan bahwa bahkan saat dunia terasa sedang runtuh, kita tetap bisa bertahan dengan mata terbuka, langkah yang lebih sadar, dan hati yang mulai pulih.
Lagu ini sangat cocok dimasukan ke dalam playlist kamu!
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE