Review Film Sayap-Sayap Patah 2 - Olivia: Kisah Baru, Luka Lama

Hayuning Ratri Hapsari | Athar Farha
Review Film Sayap-Sayap Patah 2 - Olivia: Kisah Baru, Luka Lama
Poster film Sayap-Sayap Patah 2: Olivia (IMDb)

Rasa-rasanya masih ingat betul bagaimana film Sayap-Sayap Patah (2022) menghantam emosi dengan cerita tentang pengorbanan seorang anggota Densus 88. Kini, tiga tahun kemudian, hadir sekuelnya yang berbeda, yakni: Sayap-Sayap Patah 2 – Olivia. 

Namun, jangan harap Sobat Yoursay akan menemukan lanjutan langsung dari cerita sebelumnya. Film ini berdiri sendiri, punya kisah baru, tokoh baru, tapi dengan semangat dan pesan yang sama; emosi yang mentah, dilema moral, dan ketegangan aksi yang mencengkeram.

Disutradarai Ferry Pei Irawan, yang pernah bikin Film Pulau Hantu versi terbaru. Nah, Film Sayap-Sayap Patah 2: Olivia sudah tayang di bioskop sejak 8 Mei 2025.

Nggak salah bila ada sinefil yang berekspektasi tinggi karena kabarnya film ini mengambil inspirasi dari peristiwa nyata: Tragedi pengeboman gereja di Samarinda tahun 2016. Hal demikian tentu saja ngasih beban emosional tersendiri, baik bagi pembuat film maupun penonton (yang dulu mungkin menyaksikan tragedi itu). 

Berkisah tentang apa sih? Sini merapat dan kepoin bareng!

Sekilas tentang Film Sayap-Sayap Patah 2 – Olivia

Kisahnya berpusat pada Pandu (diperankan Arya Saloka). Dia anggota Densus 88 yang kini harus menjalani hidup sebagai ayah tunggal setelah istrinya meninggal dunia.

Dia berusaha keras menyeimbangkan tugas beratnya sebagai aparat kontra-terorisme dengan peran personalnya sebagai ayah dari Olivia (Myesha Lin), anak semata wayangnya yang masih bergulat dengan kesedihan mendalam. 

Ketika Samarinda kembali diguncang ancaman terorisme, Pandu harus menghadapi tantangan paling berat, memilih antara misi negara atau menjadi pelindung bagi anaknya sendiri.

Asli, dilema banget sih. Namun, bagaimana dengan pengalaman nonton film ini? Bila Sobat Yoursay penasaran, baca terus sampai tuntas ya!

Impresi Selepas Nonton Film Sayap-Sayap Patah 2: Olivia

Kok bisa ya, Arya Saloka sekeren itu aktingnya? Dia benar-benar transformasi untuk peran ini. Dan memang, setiap gerak tubuhnya, sorot matanya, sampai dialog internalnya terasa sangat jujur dan mengena. Di satu sisi dia ingin menjadi prajurit tanpa cela, di sisi lain hatinya tercabik rasa bersalah atas kehilangan yang menderanya. 

Eh, tapi yang benar-benar mencuri hatiku, tentu saja Myesha Lin sebagai Olivia. Aktris cilik ini punya cara bicara yang lembut, tapi bisa menyampaikan kerinduan akan sosok ibu dan rasa frustrasinya dengan tulus. Chemistry-nya dengan Arya sangat kuat, dan beberapa adegan mereka bikin mataku sembap. 

Aku bisa merasakan bagaimana trauma Olivia menjadi inti cerita, bukan sekadar latar belakang. Pandu pun digambarkan bukan sebagai pahlawan sempurna, tapi manusia biasa yang bisa gagal, ragu, bahkan takut.

Nggak ketinggalan, ada Dara Sarasvati sebagai Suri, sosok yang ngasih kehangatan dan sedikit harapan dalam hidup Pandu dan Olivia. Meski karakternya agak klise, tetap saja ada daya tarik tersendiri dari penampilannya. 

Juan Bio One pun tampil oke sebagai Askar (Putra Leong), antagonis yang kompleks sih. Di babak ketiga, dia berhasil mencuri perhatian dengan intensitas yang luar biasa tanpa harus meledak-ledak.

Meriam Bellina dan Iwa K juga tampil sebagai tokoh pendukung yang memperkuat kisahnya. Meski waktu tampil mereka terbatas, tapi cukup kok. 

Terlepas produksinya nggak sebesar film Hollywood, tapi kualitas teknisnya tetap layak dipuji. Benar, Film Sayap-Sayap Patah 2 – Olivia bukan tipe sekuel yang mengulang formula lama. Film ini mengambil risiko dengan membangun cerita baru yang lebih personal, lebih reflektif, tapi tetap punya tensi yang tinggi. 

Buat Sobat Yoursay yang mencari tontonan penuh gejolak emosi atau (mungkin) mau dibikin nangis sekaligus ikut tegang, film ini bisa masuk daftar tonton. Selamat nonton ya. 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak