Memasuki pertengahan tahun 2025, pertanyaan yang berseliweran di antara pencinta buku adalah: "Sudah baca berapa banyak buku tahun ini?"
Bagi mereka yang tidak memasang target tahunan mungkin akan langsung menjawab tanpa ragu-ragu. Namun, bagi mereka yang memasang target jumlah buku yang harus dibaca tahun ini bisa jadi kelabakan, utamanya ketika total bacaan belum ada setengah dari jumlah target.
Antara kesibukan harian atau reading slump, kedua penyebab ini membuat frustrasi jika kita adalah seorang perfeksionis yang ingin memenuhi target. Masih ada curi-curi waktu untuk membaca di kala sibuk. Namun, bagaimana dengan reading slump?
Didasari pengalaman pribadi, ada satu buku—atau lebih tepatnya seri—yang berhasil membawa saya bangkit dari reading slump. Judul serinya adalah Toko Jajanan Ajaib Zenitendo. Seri ini ditulis oleh Reiko Hiroshima, yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia.
Beberapa waktu lalu, Toko Jajanan Ajaib Zenitendo sempat naik daun lagi di kalangan book lovers. Selain karena plot yang ringan dan tipisnya jumlah halaman, seri ini mengundang rasa penasaran banyak pembaca.
Judulnya to the point, langsung menggambarkan isi buku secara keseluruhan, bahwa Zenitendo adalah toko jajanan bagi mereka yang beruntung. Kapan lagi, 'kan, dapat membeli jajanan ajaib?
Pemilik toko Zenitendo bernama Beniko, seorang perempuan berambut putih yang selalu diikat sanggul serta menggunakan lipstik merah dan kimono bermotif koin. Benikolah yang secara tidak langsung akan menuntun para pembeli beruntung tersebut menemukan jalan ke toko Zenitendo sebab toko ini tidak diketahui banyak orang, bahkan lokasinya pun sulit untuk dideteksi. Jadi, Zenitendo mirip seperti toko gaib.
Sampai saat ini, sudah ada 7 buku yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Masing-masing buku punya keterkaitan satu sama lain sehingga akan cukup membingungkan jika tidak dibaca secara berurutan. Selain itu, keterkaitan jalan cerita pada tiap buku juga menunjukkan bahwa Toko Jajanan Ajaib Zenitendo tidak stagnan, meskipun premisnya sangat sederhana dan tampak ringan.
Hal-Hal Menarik dalam Seri Toko Jajanan Ajaib Zenitendo
Hal yang paling menarik perhatian adalah beragam jenis jajanan dengan nama unik nan nyeleneh. Tiap buku setidaknya memuat lima jenis jajanan yang dijadikan sebagai judul bab. Ini juga yang membuat Toko Jajanan Ajaib Zenitendo tampak seperti kumpulan cerita pendek dalam universe yang sama.
Bukan hanya nama jajanannya saja yang unik, fungsinya pun lain daripada yang lain. Misalnya, pada buku keempat ada jajanan yang bernama Celengan Kantuk. Cara kerjanya seperti menabung pada umumnya, tetapi yang ditabung adalah waktu tidur. Ketika kita tidur, Celengan Kantuk akan memproduksi koin. Koin ini dideskripsikan mirip cokelat koin, hanya saja ketika dimakan kita jadi bisa menahan rasa kantuk.
Adapun jajanan ajaib lainnya, yaitu Pemancing Kue Ikan. Jajanan ajaib ini lebih tepat disebut sebagai mainan ajaib penghasil jajanan karena membuat kita bisa memancing taiyaki; ada juga Pohon Pemasak yang bisa mengabulkan permintaan, tetapi terbatas untuk makanan saja; dan masih banyak jajanan ajaib lainnya.
Meskipun demikian, jangan salah, ya! Tidak semua orang bisa memiliki jajanan ajaib ini dengan mudah. Toko Zenitendo hanya memilih orang-orang yang beruntung saja untuk menjadi pembeli. Selain itu, pembeli beruntung juga harus memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku.
Syarat dan ketentuan ini biasanya tertera pada bungkus jajanan, terkadang juga diucapkan oleh Beniko sebagai petuah. Jika dilanggar, kekuatan jajanan ajaib akan hilang, bahkan ada beberapa jajanan ajaib yang berdampak buruk seperti pedang bermata dua.
"Siapakah pembeli yang beruntung hari ini?"
Keberuntungan pembeli dinilai oleh Beniko dari dua aspek, yaitu dalam hal finansial (Beniko hanya membutuhkan koin mata uang yang tepat, tidak boleh ada kembalian) serta dalam hal keinginan yang dimiliki oleh pembeli. Jika kedua hal itu terpenuhi, tentu saja pembeli beruntung bisa menemukan toko Zenitendo.
Hal menarik lainnya adalah ketika disebutkan bahwa toko Zenitendo memiliki kompetitor seperti toko lain pada umumnya. Kompetitornya adalah toko Tatarimedo. Tatarimedo juga menjual jajanan ajaib, tetapi sistem penjualannya berbanding terbalik dengan Zenitendo. Persaingan kedua toko ini mulai disinggung pada buku ketiga.
Zenitendo dan Tatarimedo punya visi dan misi yang berbeda. Meskipun jenis jajanan yang dijual sama, bayaran dan dampak yang diberikan pada pembeli berbeda 180 derajat.
Tidak sampai di situ saja, setiap bab berjudul nama jajanan ini punya nilai moral yang berbeda. Membaca Toko Jajanan Ajaib Zenitendo membuat kita menyadari betapa hal kecil yang sering kali dianggap sepele ternyata punya dampak besar bagi kehidupan.
Keunikan jajanan, keringanan alur cerita, dan kedekatannya dengan kehidupan membuat masterpiece karya Reiko Hiroshima sukses besar dalam menggaet hati pembaca yang terjebak reading slump.
Biasanya, orang-orang mengatasi reading slump dengan mencoba jenis bacaan baru, bisa juga dengan mencari bacaan ringan, misalnya cerita anak. Toko Jajanan Ajaib Zenitendo memenuhi poin-poin tersebut dan secara magis membuat kita kembali pada rutinitas membaca.
Kalau kamu salah satu orang yang mengalami mogok baca di pertengahan tahun dengan total bacaan masih jauh dari target, Toko Jajanan Ajaib Zenitendo bisa jadi penyelamat untuk melanjutkan daftar bacaan, lho!
Ringan, unik, dan menarik. Paket lengkap yang cocok sebagai obat reading slump. Gimana menurutmu?