Dilansir oleh situs halodoc.com, Obsessive Compulsive Disorder atau disingkat OCD merupakan salah satu masalah kesehatan mental yang membuat penderitanya memiliki pemikiran dan perilaku berulang hingga tidak dapat dikendalikan. Contohnya, ada seorang wanita yang berulang kali memeriksa apakah kompor sudah dimatikan, selain itu ada juga yang suka mencuci tangan secara berlebihan karena takut ada kuman.
Gejala OCD dapat mengganggu aktivitas sehari-hari pengidapnya, orang dengan masalah mental ini seringkali menghabiskan waktu setidaknya satu jam untuk melawan pikiran yang membuat cemas dan perilaku yang dilakukan berulang kali secara terus-menerus.
Pengobatan OCD sebenarnya bisa melalui berbagai macam obat-obatan dan terapi perilaku. Akan tetapi, ada beberapa strategi sederhana yang juga bisa dilakukan untuk mengurangi gejala OCD saat kambuh. Berikut penjelasannya:
1. Mengenali Penyebab Terjadinya OCD
Langkah pertama untuk mengelola gejala OCD adalah kenali terlebih dahulu penyebabnya, pikiran dan situasi seperti apa yang menjadi penyebab obsesi atau kompulsi. Kemudian, cobalah nilai intensitas ketakutan atau kecemasan yang kamu alami dalam setiap situasi, lalu strategi apa yang kamu gunakan untuk meredakan kecemasan kamu.
Contohnya, apabila kamu takut terkena kuman, maka kamu akan berpikir saat menyentuh pintu di mal bisa menimbulkan rasa takut dengan intensitas 3. Sedangkan menyentuh lantai toilet di mal bisa menimbulkan ketakutan intensitas 10. Setelah itu, kamu akan mencuci tangan selama 15 menit untuk meredakan kecemasan tersebut.
Dengan mengetahui pemicunya, kamu akan lebih mudah untuk mengatasi dorongan kompulsif sebelum OCD muncul. Cara ini bisa membantu kamu untuk mengobati gejala OCD.
2. Belajar Untuk Melawan Kompulsif OCD
Cobalah untuk menampilkan diri kamu pada penyebab OCD agar kamu bisa belajar untuk menahan keinginan yang membuat kamu melakukan ‘ritual’ kompulsi. Contohnya, ketika kamu sering mencuci tangan secara berlebihan, cobalah untuk menyentuh pegangan pintu di mal, lalu tahan diri kamu agar tidak mencuci tangan.
BACA JUGA: 5 Strategi Sukses Mewawancarai Seseorang, Hindari Pertanyaan yang Mengarah
Cara ini dikenal sebagai exposure and response prevention (ERP) yang merupakan terapi andalan untuk OCD. Ketika kamu menahan diri untuk tidak melakukan dorongan mencuci tangan, lama-kelamaan dorongan tersebut akan bertahan dan hilang dengan sendirinya. Dengan begitu, kamu bisa belajar mengendalikan diri agar tidak melakukan sesuatu secara berulang saat timbul kecemasan.
3. Menantang Pikiran Obsesif
Setiap orang mempunyai pikiran atau rasa khawatir yang sangat mengganggu. Namun, gejala OCD bisa membuat otak terjebak hanya untuk memikirkan pikiran tertentu yang menimbulkan kecemasan, sehingga pada akhirnya pikiran tersebut akan berputar berulang-ulang di kepala.
Untuk mengatasinya, kamu bisa menuliskan pikiran obsesif dalam sebuah buku, dan mencatat apa yang kamu pikirkan serta berapa kali kamu memikirkan hal tersebut. Lalu, tantang pikiran tersebut dengan menanyakan pada diri sendiri seperti :
- Apakah pikiran tersebut benar?
- Apakah ada cara yang lebih positif dalam melihat situasi tersebut?
- Berapa probabilitas bahwa apa yang saya takutkan itu terjadi?
- Apakah pikiran tersebut bermanfaat? Bagaimana obsesi saya bisa membantu atau malah merugikan saya?
4. Mencoba Rileks dan Kurangi Stress
Stres dapat membuat gejala OCD makin buruk, maka dari itu, cobalah untuk bersikap rileks dan temukan cara-cara efektif untuk mengelola stres. Selain itu, kamu juga perlu istirahat dalam menggunakan handphone. Cobalah untuk membaca buku, melihat resep masakan baru, dan lainnya.
5. Menerapkan Gaya Hidup Sehat Untuk Mengurangi Gejala OCD
Gaya hidup sehat menjadi peran penting untuk mengurangi kecemasan dan kompulsif. Misalnya berolahraga secara teratur, tidur yang cukup, serta menjauhi alkohol dan nikotin.
Nah diatas merupakan beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk mengurangi gejala OCD. Semoga bermanfaat.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Tag
Baca Juga
-
Seru! Belajar Parenting Bersama Ibu-Ibu di Desa Muaro Jambi
-
Jangan Diabaikan! Ini Dia 5 Dampak Negatif Menonton Konten Pornografi
-
4 Manfaat Melukis bagi Kesehatan Psikologis, Kamu Sudah Coba?
-
Pentingnya Melakukan Analisis SWOT pada Diri Sendiri, Kamu Harus Coba!
-
7 Tips Ini Bisa Ajarkan Anak Rajin Menabung, Orangtua Harus Tau!
Artikel Terkait
-
7 Cara Mengelola Emosi untuk Hidup Lebih Tenang
-
Tips Kasih Nama ala Dukcapil, Panjangnya Nama Anak Mahalini dan Rizky Febian Jadi Omongan
-
Bolehkah Penderita Diabetes Berpuasa? Ini Penjelasan Dokter
-
Setir Ngeyel? Ini Dia Solusi Jitu untuk Setir Mobil yang Tidak Stabil!
-
Kenalan dengan Ban Vulkanisir, Harga Miring tapi Ada Bahayanya
Health
-
Secondary Traumatic Stress : Rasa Simpati yang Justru Punya Dampak Negatif
-
Purging atau Alergi? Ini Cara Kenali Breakout Akibat Produk Baru
-
Waspada! Ini 3 Penyakit Menular yang Lazim Muncul saat Musim Hujan
-
Fenomena Fatherless di Indonesia dan Dampaknya bagi Perkembangan Anak
-
Seni Meronce Manik-Manik: Jalan Menuju Pemahaman Emosi dan Kesehatan Mental
Terkini
-
Segere Wes Arang-Arang, Fenomena Remaja Jompo dalam Masyarakat!
-
Sinopsis Film Berebut Jenazah: Bukan Horor, tapi Kisah Haru di Tengah Perbedaan
-
Ulasan Buku 'Kita, Kami, Kamu', Menyelami Dunia Anak yang Lucu dan Jenaka
-
Generasi Muda, Jangan Cuek! Politik Menentukan Masa Depanmu
-
Pesta Kuliner Februari 2025: Promo Menggoda untuk Para Foodie!