Ditinggal beberapa sosok penting beberapa waktu terakhir, Max Verstappen mengingatkan Red Bull bahwa mereka tidak bisa menahan semua orang untuk tetap bertahan bersama mereka.
Diketahui tim tersebut akan ditinggal pergi oleh Adrian Newey yang hengkang ke Aston Martin, kemudian Direktur Olahraga mereka, Jonathan Wheatley, juga akan pindah ke Sauber/Audi, terakhir ada Kepala Strategi Will Courtenay yang memutuskan untuk bergabung dengan McLaren.
Sebelum itu, Red Bull sudah terlebih dahulu kehilangan desainer mereka, Rob Marshall, yang saat ini sudah bergabung dengan tim rival mereka, McLaren.
Kepergian sosok-sosok penting ini seolah semakin menambah gejolak dalam tubuh Red Bull yang saat ini tengah mengalami keterpurukan di lintasan balap.
Lantas, apa yang menjadi faktor pemicu perpecahan di kubu Red Bull ini? Kabarnya, hal ini bermula di sekitar uji coba pramusim di Bahrain awal tahun lalu. Saat itu tengah dilakukan penyelidikan terhadap dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh bos tim, Christian Horner.
Pembalap mereka, Max Verstappen, pun pernah menyinggung tentang kekacauan yang akan terjadi jika ada masalah di internal tim. Dan benar, Verstappen saat ini mengaku bahwa setelah kehilangan orang-orang pentingnya, Red Bull kini mulai berjuang untuk mempertahankan timnya, di tengah gempuran rival-rival yang ingin merekrut staf mereka.
"Yah, kami tidak berhasil melakukannya dengan baik (menjaga tim). Seperti yang selalu saya katakan, saya lebih suka jika semua orang tetap tinggal, tapi pada akhirnya, Anda tidak dapat menghentikan orang," ucap Verstappen, dilansir dari laman Motorsport pada Sabtu (12/10/2024).
Kendati demikian, Red Bull masih bisa bernapas lebih lega karena tokoh kunci mereka yang lain, seperti Kepala Teknik Kinerja, Ben Waterhouse, serta Kepala Aerodinamika, Enrico Balbo, sudah memperpanjang kontrak mereka di awal tahun lalu.
Max melihat situasi ini bukan hanya tentang satu dua orang saja, tetapi tentang kebersamaan tim. Di mana setiap orang harus berkontribusi dan bekerja dengan baik sesuai dengan perannya. Jadi, mari kita lihat bagaimana kondisi Red Bull kedepannya saat 'tim sukses' mereka tidak kembali utuh.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Fabio Quartararo Sukses di MotoGP Malaysia 2024 Walau Tak Podium, Kok Bisa?
-
Menang 10 Balapan dalam Satu Musim, Pecco Bagnaia Masuk Jajaran Legenda
-
Masalah Panas pada Aprilia Buat Para Pembalapnya Hampir Menyerah
-
Tak Sengaja Menabrak Jack Miller di MotoGP Malaysia 2024, Joan Mir Khawatir
-
Tampil Agresif di MotoGP Malaysia 2024, Jorge Martin Ogah Hati-Hati
Artikel Terkait
-
Ferrari F1 Michael Schumacher Siap Dilelang, Harganya Setara 110 Alphard
-
Mobilnya Dirusak Kimi Antonelli di GP Monza 2024, George Russell Ngambek?
-
Ada Balapan Sprint, Ini Jadwal Lengkap Formula 1 GP Amerika Serikat 2024
-
Helmut Marko Bocorkan Kandidat Pengganti Sergio Perez, Siapa Dia?
-
Buka-bukaan! Carlos Sainz Senior Ungkap Alasan Putranya Pilih Williams
Hobi
-
3 Pemain Kunci Timnas Jepang yang Perlu Diwaspadai, Ada Eks-Inter Milan
-
Ivar Jenner Absen Lawan Jepang, Jordi Amat Berpeluang Jadi Gelandang?
-
Naturalisasi Kevin Diks Disahkan Rapat Paripurna DPR RI, Ini Harapan PSSI
-
Calvin Verdonk Jadi Bek Kanan di Klub, Bisa Jadi Solusi Bagi Shin Tae-yong di Timnas Indonesia?
-
Meski Targetkan Partai Final di Piala AFF 2024, tapi Pencinta Timnas Tak Boleh Terlalu Berharap
Terkini
-
Sambut Hari Anak Sedunia PBB, Doyoung NCT Donasi Rp1,1 Miliar ke UNICEF
-
3 Film Korea yang Dibintangi Song Kang Ho, Ada Sporty hingga Mendebarkan
-
Indonesia dan Lunturnya Budaya Malu, dari "Jam Karet" hingga Korupsi
-
4 Tips OOTD Rok ala Zara Adhisty yang Girly Abis, Cocok Buat Hangout!
-
TVXQ Resmi Merilis Album Perayaan Debut 20 Tahun di Jepang Bertajuk 'Zone'