Induk sepakbola dunia atau FIFA resmi merilis ranking tim nasional negara per bulan Oktober 2025 kali ini. Melansir dari laman resminya, fifa.com, di bulan Oktober 2025 kali ini, peringkat FIFA timnas Indonesia merosot tajam sehingga berada di rangking ke-122 dunia. Padahal, pada rilis bulan Agustus 2025 lalu, peringkat timnas Indonesia sempat berada di rangking ke-117 dunia.
Pada bulan Oktober 2025 ini, timnas Indonesia mendapatkan koefisien poin total sebesar 1.144,73 poin. Skuad garuda sendiri kehilangan sekitar 13,21 poin dalam beberapa laga terakhirnya. Kehilangan poin terbesar timnas Indonesia adalah saat takluk di babak ronde keempat ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dari Arab Saudi dengan skor 2-3 dan dari Irak dengan skor 0-1.
Dua kekalahan di babak ronde keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia tersebut memang menjadi pukulan telak bagi timnas Indonesia. Tak hanya gagal lolos ke ajang Piala Dunia 2026 yang digelar di Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko, peringkat timnas Indonesia juga harus terjun bebas setelah sebelumnya berada di peringkat 120 besar dunia.
Di sisi lain, rival timnas Indonesia, yakni Malaysia justru mencatatkan kenaikan poin yang cukup signifikan. Melansir dari akun instagram @seasiagoal, peringkat timnas Malaysia berada di peringkat ke-118 dunia atau naik lima anak tangga setelah sebelumnya berada di rangking ke-123 dunia di bulan September 2025.
Kondisi ini sendiri menjadi tamparan keras bagi federasi sepakbola Indonesia, yakni PSSI atas kebijakan yang mereka ambil beberapa waktu lalu. Penunjukkan Patrick Kluivert menggantikan Shin Tae-yong di awal tahun 2025 ini dianggap menjadi biang keladi penurunan performa dan merosotnya poin timnas Indonesia dalam ranking FIFA. Lantas, apakah yang bisa dilakukan oleh PSSI guna memperbaiki tren negatif saat ini?
PSSI Diharapkan Menunjuk Pelatih Kepala yang Lebih Kompeten di Timnas Senior
Kegagalan timnas Indonesia lolos ke ajang Piala Dunia 2026 memang menimbulkan kekecewaan bagi banyak pihak. Usai skuad garuda dipastikan gagal lolos ke ajang Piala Dunia 2026, PSSI langsung menggelar rapat internal dan memutuskan memecat pelatih kepala timnas Indonesia, yakni Patrick Kluivert.
Melansir dari laman resmi PSSI (pssi.org), Patrick Kluivert resmi dipecat pada Kamis (16/10/2025) kemarin setelah gagal meloloskan timnas Indonesia ke ajang Piala Dunia 2026, serta tren performa kurang memuaskan yang dialami skuad garuda dalam beberapa laga terakhir. Bahkan, PSSI juga memberhentikan seluruh jajaran staf kepelatihan timnas Indonesia yang meliputi skuad timnas U-20 dan U-23 yang dianggap masih menjadi bagian dari staf timnas senior.
Langkah PSSI tersebut dianggap menjadi kebijakan yang konkrit yang cukup masuk akal jika ingin mendapatkan kembali kepercayaan publik dan fokus melakukan pembenahan. Namun, selain itu PSSI juga harus segera menunjuk sosok baru yang nantinya menjadi pelatih baru di skuad timnas Indonesia senior.
Lantas, siapakah yang akan ditunjuk oleh PSSI menggantikan Patrick Kluivert yang baru saja dipecat? Tentunya PSSI diharapkan tak asal pilih dalam menentukan pelatih untuk timnas senior.
Berkaca dari penunjukkan Patrick Kluivert beberapa waktu lalu, PSSI diharapkan memilih kandidat pelatih yang memiliki rekam jejak kepelatihan yang cukup mumpuni yang bisa meningkatkan performa timnas Indonesia dan meningkatkan peluang menang di laga-laga uji coba.
Penunjukkan Patrick Kluivert yang memiliki nama besar sebagai pemain ternyata tak memiliki ekspektasi yang cukup tinggi saat dirinya menjadi pelatih. Hal ini terbukti timnas Indonesia hanya mampu meraih tiga kemenangan, satu hasil seri dan menelan empat kekalahan dari total delapan laga yang telah dijalani. Performa tersebut terbilang cukup buruk bagi timnas Indonesia sejak memiliki tren performa menanjak di era kepelatihan Shin Tae-yong.
Kini, PSSI memiliki tugas baru yakni menemukan sosok pelatih yang dirasa cocok mengemban tugas dan menaikkan kembali rangking timnas Indonesia. Belum lagi ada waktu sekitar satu tahun lagi untuk mempersiapkan diri menjelang ajang Piala Asia 2027 mendatang.
Baca Juga
-
Analisis Peluang Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025: Ada Pengaruh Kamboja Mundur?
-
Tanpa Marselino Ferdinan, Indonesia Tetap Diunggulkan di SEA Games 2025!
-
Cyberbullying Bisa Lebih Kejam daripada Bullying Biasa, Mengapa?
-
John Herdman Diisukan Jadi Pelatih Timnas, Bagaimana Rekam Jejaknya?
-
Bullying: Beda Sikap Masyarakat Antara Korban dan Pelaku Perundungan
Artikel Terkait
-
Beri Komentar Pedas, Label Jenius Alex Pastoor Tak Lebih Sekadar Embel-Embel Belaka
-
Ivar Jenner Unjuk Gigi di Belanda saat Rumor Shin Tae-yong Comeback ke Timnas Indonesia
-
Indra Sjafri Janji Racik Skuad Terbaik, Timnas Indonesia Uji Coba Lagi?
-
Tabiat Alex Pastoor! Ngeluh, Umbar Hal Buruk Usai Dipecat dan Tak Kuat Ditekan
-
Legenda Liverpool Muak Premier League Isinya Cuma Taktik Pratama Arhan
Hobi
-
Ogah Pusing, Max Verstappen Anggap Gelar Juara Dunia Tidak Terlalu Penting
-
Analisis Peluang Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025: Ada Pengaruh Kamboja Mundur?
-
Tanpa Marselino Ferdinan, Indonesia Tetap Diunggulkan di SEA Games 2025!
-
Harus Hati-Hati! Garuda Muda Kali Ini Kalah Modal di Laga Perdana SEA Games Kontra Filipina
-
Marselino Urung Tampil, Beban Berat Lini Tengah Kini Harus Dipanggul Sepenuhnya oleh Ivar Jenner
Terkini
-
Perempuan Hebat, Masyarakat Panik: Drama Abadi Norma Gender
-
Suara Pesisir yang Padam: Hak Perempuan Nelayan yang Masih Terabaikan
-
Review Film Wasiat Warisan: Komedi Keluarga dengan Visual Danau Toba
-
Aliando Tegaskan Series Pernikahan Dini Gen Z Bukan Glorifikasi Nikah Muda
-
Cara Mudah dan Efektif Mengembalikan Laptop ke Pengaturan Awal