Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | Dream
Ilustrasi ayah dan anak (Pexels/Tatiana Syrikova

Mungkin benar kamu sedang jatuh

Mungkin benar rancanganmu sedang runtuh

Mungkin benar sekitarmu tampak kelam

Mungkin rasa sesak bagai membuatmu tenggelam

Tak  mengapa jika kau ingin menangis

Melepaskan beban hati hingga habis

Tak mengapa jika kau ingin berteriak

Menyuarakan rasa kecewa yang menggelegak

Tapi segeralah berdiri tegak kembali

Pandanglah sekitar kanan dan kiri

Terutama lihatlah kepada dirimu sendiri

Lihat, rasakan  dan  pahami betapa banyak yang kau miliki

Hayati lapang dada bernapas

Rasakan  tubuh yang berjiwa bebas

Bayangkanlah impian yang masih menunggumu

Ada di suatu titik menanti aksimu

Kegagalan  upaya bukanlah tamatnya tujuan

Selama impian belum ada dalam genggaman

Selama jiwa raga masih bersama

Tetaplah berjuang mencapainya

Memang benar kau lelah

Tapi kau belum boleh menyerah

Memang benar kau boleh menangis

Tapi tugasmu masih jauh dari habis

Bangkitlah dengan penuh yakin

Lihat kembali semua impian yang kau jalin

Amati segala aral penyebab kandas

Ulanglah rancangan baru dengan kepala cerdas

Ingatlah jalur yang kau buat menuju titik impian

Lihatlah dimana kau berdiri saat ini dalam kegagalan

Mundur sejenak menjernihkan pandangan

Melihat segala hal dengan kecermatan

Bangkitlah dengan sebuah senyuman

Saatnya membuat banyak perubahan

Rintangan dan halangan adalah tantangan

Memantaskanmu kelak  berdiri dengan kekuatan

Kau boleh merubah jalan untuk dilalui

Tapi tidak dengan semua gambaran mimpi

Dan  ingatlah baik-baik dalam benak

Hal besar membutuhkanmu terus bergerak

Butuh waktu dalam setiap proses

Butuh nyali meraih segala akses

Yakinlah semua akan terbayar lunas

Menghalau semua tirai  penyebab bias

Borneo, Juli 2021

Dream