Secangkir kopi sudah kuseduh
Sekedar teman merenung di malam teduh
Setelah melewati hari yang gaduh
Yang membuat hati dan nurani keruh
Tuhan, maaf aku semakin jauh
Jiwa inipun semakin angkuh
Ayat-ayat Mu tak ku acuh
Meskipun aku takut surga tak ku rengkuh
Tuhan, tolong hambamu ini kau rengkuh
Agar nanti di sirotol mustaqim aku tak terjatuh
Dengan air wudhu yang kubasuh
Semoga Kau tak berbalik tak acuh
Malam mulai larut dan purnama semakin menjauh
Kopiku pun sudah habis separuh
Saatnya air wudhu membasuh
Tuk tegakan tahajud sebelum subuh
Baca Juga
-
Memperingati Hari Asteroid Dunia, Sejarah dan Pesan Penting bagi Manusia
-
Fakta Unik Paus sperma, Kotorannya Biasa Digunakan untuk Sistem Pertahanan Diri
-
Ilmuwan: Prediksi Meleset, Ternyata Es di Antartika Mencair Lebih Cepat
-
Mengagumkan, 11 Bukti Paus Orca Memiliki Kecerdasan yang Luar Biasa
-
Miliaran Kepiting Salju Hilang dari Habitatnya, Ini Penjelasan Ilmuwan
Artikel Terkait
-
Super Lengkap, Menjajal Menu di Angkasa Kopi Tiam Kota Jambi
-
Ulasan Buku Struktur Cinta Yang Pudar, Melawan Kenangan yang Perih
-
Ulasan Buku Susah Payah Mati di Malam Hari Susah Payah Hidup di Siang Hari, Tolak Romantisasi Hujan dan Senja
-
Icip Menu Kopi Dusun, Kuliner Tradisional di Candi Muaro Jambi
-
Profil Muhammad Nuh Al Azhar: Saksi Ahli yang Bikin Jessica Wongso Walk Out di Sidang PK
Sastra
Terkini
-
Review Film The Burial, Kisah Nyata Pengacara yang Menemukan Sahabat Sejati
-
Calvin Verdonk Ungkap Pengalaman Berkesan di Indonesia: Semua Orang Mengenalimu
-
3 Rekomendasi Drama Upcoming Beragam Genre yang Layak Kamu Nantikan
-
Kenali Pengaruh Marketing Automation Terhadap Peningkatan Efisiensi Bisnis
-
Dari Kelas Berbagi, Kampung Halaman Bangkitkan Remaja Negeri