Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | Nurita
https://pixabay.com/photos/lonely-thoughts-thoughtful-alone-5122894/

Kala itu terdengar sebuah lirik lagu yang membuat saya termenung, yang membuat saya berfikir untuk berusaha menyangkal
dan betapa kerasnya saya berusaha menolak untuk beranjak

Enggan menyicip masa sulit yang dikisahkan didalamnya

Semakin saya menyangkal, kian kukuh saya menghindar, makin tersadar bahwa transisi akan selalu ada

Rasanya getir, pahit dan manis yang datang secara bersamaan  Namun, bukan itu inti dari penjajakan hidup dan cinta

Terlebih, kita bukanlah anak-anak lagi, yang mengandalkan tangis untuk sebungkus jajanan di pinggir jalan

Meski terkadang saya ingin sekali merengek hanya untuk sebuah pelukan
Namun sekarang.. tak lagi bisa

Perlu ada daur hidup yang kekal
Datang dan pergi
Jumpa dan pisah
Awal dan akhir, untuk kemuadian diawali lagi diakhiri lagi...

Lagi dan lagi

Sekarang, hanya tersisa perasaan ini di sebuah persimpangan jalan.
Terserak dihantam laju waktu, deru perubahan, terpikir mengajak segenap hati dan raga untuk tidak terlindas rasa

Sulit rasanya

Namun, akan lebih menjadi seseorang yang tak berguna jika saya tak mau beranjak dari kondisi yang memuakan ini

Berlari mengejar bulan lebih baik rasanya daripada harus berhenti disini.

Nurita

Tag