Ilustrasi Pernikahan (freepik)
Aku yang diam memendam rasa
pada akhirnya juga tersakiti dalam diam
Tak ada pilihan lain karena aku masih bersama egoku
Begitupun kamu
Bukan salahku jika aku berlalu
Memilih dia yang datang sebelum kamu
Karena nyatanya kamu memang tak pernah ingin bertamu
Memintaku di hadapan orang tuaku
Bukan perkara mudah bagiku tuk menghapus segala angan di sisa usia bersamamu
Namun inilah cara-Nya mencintaiku
Mempertemukanku pada dia yang menjagaku dalam doa
Sekali lagi, perjuanganku tentang melupakanmu
Membuka hati untuk dia yang menjadi takdirku
Tag
Komentar
Berikan komentar disini >
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Menghayati Realita Hidup dari Keteduhan Kata dalam Kumpulan Puisi Kawitan
-
Ulasan Buku Tidak Ada New York Hari Ini, Kumpulan Puisi Karya Aan Mansyur
-
Terinspirasi Puisi Penyair Palestina, JILF 2025 Angkat Tema Homeland in Our Bodies
-
Membaca Ulang Kepada Uang: Puisi tentang Sederhana yang Tak Pernah Sederhana
-
Geger Puisi 'AMUK' UAS, Kritik Keras Pemerintah: Orang Lapar, Jangan Disuruh Sabar!
Sastra
Terkini
-
Saat Ruang Digital Jadi Ajang Menghina Mereka yang Tak Bisa Membela Diri
-
Sinopsis Gustaakh Ishq, Film Terbaru Vijay Varma dan Fatima Sana Shaikh
-
Ernest Prakasa Ungkap Tantangan untuk Vino G. Bastian di Film Lupa Daratan
-
Bullying: Beda Sikap Guru Antar Generasi vs Pendekatan Pendidikan Modern
-
Jejak Harapan dari Ujung Negeri