Judul: Penaka
Penulis: Altami ND
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Blurb
Pernikahannya memang baru berumur dua tahun, tapi Sofia sudah mau menyerah saja. Suaminya tidak hanya kecanduan game online, tapi juga super berantakan. Laksana bahkan beberapa kali membahayakan anak mereka tanpa sadar. Ngawur! Karena tidak mau terjebak lebih lama, Sofia minta cerai. Ia bertekae mewujudkan impiannya agar tidak lagi merasa ketinggalan dari orang-orang di sekelilingnya.
Namun, sehari setelah berikrar siap menjadi single parent, Sofia terbangun dan menyadari dirinya berubah menjadi... botol minum! Sofia panik. Situasi yang menyebabkan ia tiba-tiba berubah menjadi kucing, anjing, atau orang asing ini membingungkan. Apalagi ketika ia menemukan rahasia-rahasia tak terduga dari orang-orang terdekatnya.
Lalu, bagaimana nasib anak semata wayangnya yang masih balita? Apakah Sofia harus segera menemukan cara untuk bisa kembali ke wujud asalnya?
Ulasan Novel Penaka
Q: Pernah berkhayal berubah menjadi sesuatu?
Aku pernah, dulu sewaktu kecil aku ingin menjadi burung agar bisa terbang. Bisa melihat pemandangan dari atas dan tidak sulit berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Tapi, kemudian aku mengurungkan keinginan itu karena banyak yang memburu mereka. Aku takut mati tertembak.
Sofia hidup dalam harapan dan keinginan yang membuatnya selalu menuntut dirinya sendiri dan orang sekitar agar bisa seperti keinginannya. Dia jadi gampang marah dan mudah menyalahkan orang lain. Lingkaran pertemanan justru membawa dampak negatif padanya, membuat Sofia semakin minder.
Dia sering merasa kalah ini dan kalah itu. Hal yang umum dialami banyak orang, ya. Pencapaian orang lain yang terlihat di sosial media kadang bikin iri.
Laksana anak broken home yang kehilangan arah. Kurangnya perhatian dari orang tua membuatnya buta menghadapi permasalahan. Laksana selalu menghindari penyelesaian karena memang tidak tahu bagaimana menyelesaikannya. Pelariannya ke game online.
Di sini, Sofia dan Laksana ada di posisi gak salah tapi gak benar. Mereka sama-sama berdiri di dua bagian dengan satu garis yang membatasi. Sibuk menyalahkan satu sama lain.
Tapi, akhirnya mereka menemukan cara untuk kembali. Setelah pernikahan mereka nyaris hancur, mereka berhasil mematahkan penghalang itu. Mereka mematahkan kutukan yang menjerat mereka berdua.
Aku suka konsep ceritanya. Berubah wujud setiap harinya menjadi benda, hewan, atau manusia lain. Tapi, aku paling suka saat Sofia jadi botol minum Laksana. Karena di saat itu akhirnya Sofia tahu apa yang dialami Laksana di kantor. Hal itu menjadi awal kesadaran Sofia bahwa Laksana tidak sepenuhnya salah.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Tuai Hujatan Karena Menang MCI, Pantaskah Belinda Diperlakukan Demikian?
-
Ulasan Novel Mata dan Rahasia Pulau Gapi, Kental dengan Nilai Sejarah dan Pengabdian
-
Ulasan Novel Rooftop Buddies, Pengidap Kanker yang Nyaris Bunuh Diri
-
Berkaca pada Kasus Bunuh Diri di Pekalongan, Dampak Buruk Gadget bagi Anak
-
Ulasan Novel Mata di Tanah Melus, Petualangan Ekstrem di Negeri Timur
Artikel Terkait
Ulasan
-
Ulasan Novel Rumah Tanpa Jendela: Tidak Ada Mimpi yang Terlalu Kecil
-
Ulasan Novel A Farewell To Arms: Kisah Tentang Perang, Cinta, dan Kesetiaan
-
Ulasan Film War 2: Aksi Samurai hingga Drama yang Bikin Baper
-
Misteri Raibnya Para Penduduk dalam Buku Spog dan Spiggy di Planet Alotita
-
Ulasan Novel Snoop: Dilema Privasi di Balik Layar Teknologi
Terkini
-
Bye-Bye Pori-Pori Besar! Ini 4 Serum Korea yang Ampuh Bikin Wajah Halus
-
Bojan Hodak Akui Chemistry Persib Bandung Belum Padu, Imbas Perombakan?
-
Chanyeol Ungkap Suasana Damai di Teaser MV Lagu Happy Accident (Feat. SOLE)
-
Suara Kritis untuk Omnibus Law: Di Balik Janji Manis Ada Kemunduran Hijau
-
Manakah Lore yang Lebih Kaya Antara Lord of the Mysteries dan One Piece?