Menurut saya, "The Sexy Secret" karya Indah Hanaco ini sedikit lucu karena nama tokohnya yang unik, Cybil dan Quentin. Novel terbitan PT Elex Media Komputindo ini mengangkat tema perempuan dimana Cybil berusaha bangkit dari keterpurukan. Hal ini yang membuat saya penasaran karena membayangkan korelasi judul yang terkesan seksi tapi nama tokohnya sungguh lucu.
"The Sexy Secret" menggambarkan bagaimana Cybil yang penuh luka dan trauma akibat pemerkosaan, keluarga yang tidak percaya, hidup sendirian, dan perceraiannya.
Membayangkannya saja membuat ngilu sekaligus miris. Bagaimana besarnya luka yang dialami Cybil ini. Wajar kalau ia sampai sulit mempercayai cinta.
Namun dengan segala perjuangannya, ia akhirnya bangkit karena ada Champions, sebuah wadah yang didirikan dan dibesarkannya untuk membela dan mendukung perempuan. Karena ia tahu, diluar sana masih banyak perempuan yang memiliki permasalahan dalam hidupnya.
Perasaan senasib membuat Cybil sangat ingin membantu mereka untuk bangkit dan mengatasi berbagai traumanya.
Sosok tangguh dan gigih dalam diri Cybil ini membuat Quentin sangat mengagumi wanita itu. Ia pun sangat ingin mendekati Cybil, terlebih karena wanita itu juga membuatnya bisa bangkit dari keterpurukanya selama ini.
Alur pun bergulir hingga Cybil akhirnya mau menerima cinta Quentin dan keduanya lalu menikah. Namun, semuanya belum selesai. Karena semuanya belum baik-baik saja dan masih banyak yang harus diperjuangkan.
Quentin masih harus membuktikan cintanya pada Cybil agar kepercayaan istrinya itu kembali pasca traumanya yang membekas.
Lika-liku perjalanan hidup Cybil berhasil dilemas penulis dalam alur dan bahasa yang apik dan mengoyak perasaan. Sebagai pembaca, saya sangat baper dengan isi novel ini karena seolah ikut merasakan perasaan tokoh-tokohnya.
Kutipan favorit dalam novel ini adalah, "tawa Quentin memenuhi ruangan. Percaya. Tapi rahasiaku lebih seksi, Cy. Cintaku tiga kali lipat dibanding cintamu,” (Hal. 234).
Buku ini cocok buatmu yang suka cerita yang menyentuh perasaan dan tokoh yang digambarkan kuat. Akhir kata, saya menyukai kisah ini karena berbagai perasaan yang timbul setelah membacanya.
Baca Juga
-
Tak Hanya Sesama Teman, Saat Guru dan Dosen Juga Jadi Pelaku Bully
-
Kisah Relawan Kebersihan di Pesisir Pantai Lombok
-
Viral Tumbler KAI: Bahaya Curhat di Medsos Bagi Karier Diri dan Orang Lain
-
Ricuh Suporter Bola hingga War Kpopers, Saat Hobi Tak Lagi Terasa Nyaman
-
Budaya Titip Absen: PR Besar Guru Bagi Pendidikan Bangsa
Artikel Terkait
-
Review Novel Harry Potter dan Batu Bertuah: Awal Mula Harry Masuk Hogwarts
-
Ulasan Novel When I Look Into Your Eyes, Rahasia Mata Seruni
-
Ekonomi Hijau dan Renungan Krisis Iklim dalam Buku 'Dunia Anna' Karya Jostein Garrder
-
Kisah Cinta di Dunia Perkuliahan yang Ringan dalam Novel Hilmy Milan
-
Merenung di Jam Hening Melalui "Overthingking Is My Hobby, and I Hate It"
Ulasan
-
Ulasan Novel Pachinko, Kisah Tiga Generasi Keluarga Korea di Jepang
-
Ulasan Buku The Art of Stoicism, Misi Pencarian Makna tentang Kehidupan
-
Review Film Sisu: Road to Revenge, Pahlawan Tua yang Tak Terkalahkan!
-
Ulasan Drama Korea The Manipulated: Ketika Kasus Kriminal Bisa Dimanipulasi
-
Ulasan Film Eleanor The Great: Kisah Pilu di Tengah Kebohongan
Terkini
-
Intip Sinopsis Film Timur yang Gaet Penjual Burger untuk Perankan Prabowo
-
Nasib Malang Perempuan Nelayan: Identitas Hukum yang Tak Pernah Diakui
-
4 Rekomendasi Body Lotion Kolagen, Bikin Kulit Tetap Kenyal dan Glowing!
-
Merantau: Jalan Sunyi yang Diam-Diam Menumbuhkan Kita
-
Yakob Sayuri Jadi Sasaran, Rasisme Masih Ada di Sepak Bola