Menjalani status sebagai individu yang mengidap mental disorder atau gangguan kesehatan mental di tengah lingkungan yang tidak memahami hal tersebut adalah sebuah perjalanan yang tidak mudah.
Hal itulah yang kemudian dialami oleh Rana, seorang mahasiswa yang mengalami Dissociative Indentity Disorder (DID) atau yang sering dikenal dengan gangguan kepribadian ganda.
Di dalam novel berjudul 'Paradigma' ini, Syahid Muhammad berhasil mengemas isu kesehatan mental menjadi sebuah cerita dengan konflik yang menarik.
Cerita berawal dari hubungan antara Rana dan Ola yang mulai renggang karena ketidakmampuan mereka untuk saling memahami.
Kemudian Rana menjalin kedekatan dengan gadis lain bernama Anya. Menariknya, ketiga tokoh sentral dalam cerita ini sama-sama mengidap mental disorder.
Rana yang berkepribadian ganda, Ola yang bipolar, dan Anya yang memiliki gangguan kecemasan.
Sebenarnya, ada cukup banyak tokoh yang diceritakan dalam novel ini. Namun fokus cerita ada pada Rana, Anya, dan Ola.
Sebuah kisah cinta segitiga yang sebenarnya menjadi cerita yang mainstream, namun konflik batin yang dialami oleh ketiganya membuat cerita ini menjadi cukup unik.
Saya lumayan menikmati alur yang berjalan di awal cerita. Begitu pun dialog-dialog antartokoh yang rasanya begitu mengalir.
Meskipun penulis amat sering memainkan majas dan kalimat-kalimat puitis saat mendeskripsikan suasana yang terjadi, namun semuanya masih terasa sesuai porsi.
Hingga memasuki pertengahan, saya mulai kewalahan dengan begitu banyaknya metafora yang digunakan oleh penulis.
Butuh waktu untuk mencerna apa yang sebenarnya hendak penulis sampaikan. Saya merasa penggunaan kata-kata puitis yang berlebihan justru membuat narasinya terkesan cringe.
Namun saat telah melewati bagian pertengahan hingga akhir cerita, semuanya terasa kembali mengalir. Terlebih ada banyak plot twist yang cukup mencengangkan.
Terlepas dari penggunaan kalimat-kalimat yang butuh lebih banyak penafsiran, saya sebenarnya cukup salut dengan usaha penulis menyusun cerita dengan konflik yang tetap seru untuk dinikmati.
Uniknya, meskipun dialog para tokoh tetap menggunakan bahasa non-formal di tengah narasinya yang puitis, tapi saya suka dengan konsep deep talk yang terjadi antartokoh.
Jadi, kesannya tidak sekadar ngobrol untuk menghidupkan cerita. Namun melalui dialog tersebut, penulis menyisipkan pesan yang benar-benar ingin disampaikan kepada pembaca. Sebagaimana dialog Rana yang ia lontarkan kepada Aldo berikut ini.
"Buatku, satu-satunya yang bisa kulakukan kalau takut kehilangan seseorang, adalah dengan berusaha menjadi pantas untuk tidak ditinggalkan". (Halaman 15)
Secara umum, novel ini sangat unik dengan semua unsur yang ada di dalamnya. Mulai dari penokohan, alur, gaya bahasa, hingga pesan moralnya.
Jika kamu tertarik untuk membaca novel dengan tema kesehatan mental, Paradigma adalah sebuah novel yang layak untuk masuk di daftar bacaanmu!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Buku 'Who Are You?', Cara Memahami Pikiran Bawah Sadar Seseorang
-
Ulasan Buku Finding My Bread, Kisah si Alergi Gluten Membuat Toko Roti
-
Ulasan Buku 'Di Mars yang Marah': Cerita Seru saat Melalui Badai Pasir
-
Suka Menunda? Ini 4 Tips Meraih Kesungguhan Kerja dalam Buku Deep Work
-
Ulasan Buku Income Pentagon, 5 Cara Tingkatkan Kemapanan Finansial
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel Kereta Semar Lembu, Karya Pemenang Sayembara Novel DKJ 2021
-
Perjuangan Puput Novel Melawan Kanker Payudara hingga Hembuskan Nafas Terakhir
-
7 Makanan Kaya Nutrisi Bantu Redakan Gejala Depresi
-
Baru Pulang dari Australia, Pilunya Anak Puput Novel Turun ke Liang Lahad Kuburkan sang Ibu
-
4 Rekomendasi Novel Romantis Terbaru untuk Menyambut September 2024
Ulasan
-
6 Rekomendasi Desa Wisata di Jogja, Liburan Sekaligus Belajar Budaya Jawa
-
Review Film Birthday, Cerita Luka Mendalam Pasca Tragedi Kapal Sewol
-
Isu Konflik Batin dan Rekayasa Kehidupan Idol di Lagu FIFTY FIFTY Bertajuk Pookie
-
Menyelami Simfoni Cinta Lewat Lagu Oh My Girl Bertajuk Closer
-
Ulasan Lagu Royalty: ENHYPEN Totalitas Tunjukkan Kesetiaan, Bikin Baper!
Terkini
-
7 Rekomendasi Film Horor Terbaik dari tahun 80-an, Sudah Nonton?
-
Mees Hilgers, Laga Kontra Cina dan Performa Buruknya di Timnas Indonesia
-
Harapan Pupus! Ada 2 Alasan Kekalahan MU dari Spurs Kali Ini Terasa Jauh Lebih Menyakitkan
-
Kembang Goyang Luna Maya Patah Detik-Detik Sebelum Akad, Pertanda Apa?
-
Mulai Rp1,4 Juta, Ini Daftar Harga Tiket Konser Doh Kyung-soo di Jakarta