Saya bingung harus menyebut buku ini jenis apa. Jika disebut puisi, rasanya larik-lariknya terlalu panjang untuk ukuran sebuah puisi. Tapi tentu saja buku ini juga bukan cerpen, karena isinya hanyalah tumpahan keresahan seorang perempuan.
Terlepas dari kebingungan menjawab hal di atas, saya sangat menikmati salah satu karya dari Lala Bohang ini. 'Susah Payah Mati di Malam Hari Susah Payah Hidup di Siang Hari' adalah ungkapan hati yang begitu jujur, tapi sekaligus sarat akan sindiran terhadap kehidupan.
Anggap saja ini adalah sebuah buku puisi, mengingat buku ini adalah bagian dari seri Selfie(sh) yang sebagian besarnya adalah puisi. Tokoh yang diceritakan dalam puisi ini adalah seorang perempuan dan berbagai macam problematika keseharian yang ia alami dalam hidup.
Perempuan ini diceritakan tengah bergelut dengan sejumlah rutinitas yang terlihat monoton. Hal itu terlihat dari bagaimana Lala Bohang menulis puisi yang sebagian besar memuat aktivitas si perempuan berdasarkan hari-hari dalam seminggu.
Misalnya sebuah puisi pada hari Selasa berikut.
"Sebelum mati perempuan selalu mencuci muka, menyikat gigi, memeras usus, mencuci telapak kaki, membilas otak, mencuci ketiak, menyikat lambung, dan mencuci pantat.
Di antara aktivitas mencuci perempuan sering tersesat dalam menyusun prioritas. Mencuci atau bernapas?"
Saya agak tergelitik dengan diksi yang digunakan oleh Lala Bohang. Tidak seperti kebanyakan puisi yang sengaja memilih kata-kata yang sulit, namun puisi-puisi dalam buku ini terlalu apa adanya, cenderung satire hingga berakhir nyelekit.
Pada hari Kamis, Lala Bohang menulis:
"Sudah lama perempuan mengerti kalau hujan tidak punya kuasa untuk menyembuhkan dan senja hanyalah rutinitas langit yang tidak berniat menghibur siapa pun."
Nah, perhatikan puisi di atas. Jika pada umumnya kita begitu sering menemukan kata 'hujan' dan 'senja' sebagai inspirasi penyair dalam menulis puisi, dalam kutipan puisi di atas Lala Bohang justru tidak berniat meromantisasi dua kata di atas sebagai hal yang melankoli.
Puisi-puisi di buku ini begitu blak-blakan dan realistis. Namun, di balik larik-larik yang kelihatannya dilontarkan dengan semaunya oleh penulis, pesan-pesan yang ada di dalamnya kadang berisi sesuatu yang multitafsir.
Sekilas terlihat seperti sedang sambat tentang kehidupan, tapi jika dibaca lebih teliti, maknanya justru lebih getir dari sekedar sebuah sambat dari seorang perempuan yang ingin menyerah dengan hidupnya.
Bagi saya secara pribadi, jenis puisi seperti ini sangat menarik karena mampu membuat pembaca fokus memikirkan makna keseluruhan puisi, alih-alih menafsirkan metafora yang terkadang hanya dibuat sebagai tempelan agar puisi terlihat indah.
Jadi, bagi para penikmat puisi, karya dari Lala Bohang yang satu ini adalah salah satu rekomendasi buku puisi yang sangat layak untuk dibaca!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Tag
Baca Juga
-
Ulasan Buku 'Di Mars yang Marah': Cerita Seru saat Melalui Badai Pasir
-
Suka Menunda? Ini 4 Tips Meraih Kesungguhan Kerja dalam Buku Deep Work
-
Ulasan Buku Income Pentagon, 5 Cara Tingkatkan Kemapanan Finansial
-
Ulasan Novel Savanna dan Samudra, Kisah Romansa Pramusaji di Sebuah Kafe
-
Ulasan Buku Berpikir Non-Linier, Mekanisme Pengambilan Keputusan dalam Otak
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku 'Manusia Target', Cara Efektif dan Efisien Mengerjakan Tugas
-
Mengulas dan Menyelami Kehidupan Lewat Buku Kitab Pink karya Jason Ranti
-
Ulasan Buku Bebas Tanpa Beban: Jinakkan Pikiranmu, Nikmati Hidupmu Karya Dewi Indra
-
Menemukan Kebahagiaan Sejati dari Buku Bahagia Itu Sederhana Karya Sir John
-
Akibat Tidak Mau Mendengarkan Nasihat dalam Buku Rumah Tua di dalam Hutan
Ulasan
-
Ulasan Novel If the Shoe Fits:Kisah Cinderella Modern dalam Menemukan Cinta
-
Bersantap Pagi dengan Lotek Enak di Lapau Rang Sangka Pekanbaru
-
Berenang Seru di Hotel Swiss-Belinn Malang: Fasilitas Premium dengan Harga Wajar!
-
Ulasan Lagu Deja Vu: Olivia Rodrigo Terbakar Api Cemburu Gara-Gara Mantan
-
Tak Perlu Jauh-Jauh Ke Bali, Berikut 6 Rekomendasi Pantai Cantik di Lampung
Terkini
-
MU Lawan ASEAN All Stars: 2 Alasan Fans Timnas Indonesia Lebih Baik Skip!
-
Infinix Note 50S 5G+ Resmi Masuk ke Indonesia, Kamera 64MP dari Sony IMX682
-
Ada Park Ju Hyun, Drama Korea Hunter with a Scalpel Umumkan Jajaran Pemain
-
Hanya Mendominasi Sprint Race, Marc Marquez Harus Fokus di Main Race
-
When I'm With You oleh Lisa Feat Tyla: Jadi Diri Sendiri untuk Si Terkasih