Menjalani biduk rumah tangga memang bukan sebuah perkara mudah. Kita butuh banyak persiapan untuk menghadapi fase kehidupan yang benar-benar berbeda dengan masa-masa ketika masih sendiri. Mulai dari persiapan fisik, mental, hingga finansial.
Semuanya harus dipertimbangkan dengan masak-masak sebelum memutuskan untuk melangkah ke jenjang pernikahan.
Salah satu buku yang membahas tentang gambaran pernikahan secara realistis adalah buku berjudul 'Rumah Tangga itu Rumit, kalau Sederhana ya Rumah Makan.'
Buku ini adalah karya kolaborasi dari enam penulis, yakni Antonius Indra Wahyudi, Naning Chandra, Christian Tansil, Livia Frida, Riani Suhardja, dan Yohanna Indriani.
Di dalamnya, para penulis membahas kumpulan cerita pendek tentang lika-liku perjalanan sepasang suami istri yang telah menjalani pernikahan selama beberapa tahun.
Jika menilik dari judulnya, sebenarnya buku ini cukup menggelitik. Tapi kalau dipikir-pikir emang kayak gitu, sih. Menjalani rumah tangga itu rumit dan nggak sesederhana numpang makan di rumah makan.
Kalau ibaratnya nih, kita bisa membayar harga yang pantas saat menikmati hidangan di rumah makan. Kalau ternyata masakannya nggak worth the price tinggal protes ke koki atau juru masaknya.
Nah, sedangkan dalam rumah tangga, nggak bisa tuh ujug-ujug kita protes ke istri perihal masakan yang nggak sesuai ekspektasi. Bisa-bisa kena omel yang imbasnya akan ke mana-mana. Rumit nggak, tuh?
Ya kurang lebih gitu deh. Kita nggak bisa hitung-hitungan begitu aja dengan pasangan saat memutuskan untuk menikah. Kita butuh adaptasi, saling empati, dan kerja sama yang baik tanpa perlu merasa jadi beban atau si yang paling berjasa.
Buku ini dengan sangat baik menggambarkan hal tersebut. Lewat dinamika berbagai pasangan dengan latar belakang yang berbeda-beda, para penulis menggambarkan bahwa 'gini loh perjuangan dalam berumah tangga'. Suka duka itu pasti selalu ada.
Kadang kita salah paham dengan pasangan, berantem atau uring-uringan karena perkara yang remeh, miskomunikasi, diuji dengan masalah finansial, hingga menjalani balada kehidupan bersama mertua.
Di balik setiap cerita pendek yang disajikan, penulis tak lupa menyertakan pesan moral di bawahnya. Jadi, pembaca nggak hanya disuguhkan dengan ragam cerita rumah tangga yang bikin greget, tapi juga pembelajaran yang bisa diambil darinya.
Jadi, bagi yang ingin mengetahui gambaran kehidupan rumah tangga secara realistis, Rumah Tangga itu Rumit, Kalau Sederhana ya Rumah Makan bisa menjadi bacaan yang menginspirasi!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Polemik Bu Ana, Brave Pink, dan Simbol yang Mengalahkan Substansi
-
Tidak Ada Buku di Rumah Anggota DPR: Sebuah Ironi Kosongnya Intelektualitas
-
Intelijen Dunia Maya: Upaya Netizen Indonesia dalam Menjaga Demokrasi
-
Ulasan Buku Wise Words for Smart Women, 100 Motivasi untuk Perempuan Cerdas
-
Solusi Dilema Karier vs Keluarga dari Buku Jadi Kaya dengan Bisnis di Rumah
Artikel Terkait
-
Review Novel 'Love on the Second Read': Antara Cinta dan Kolaborasi Profesi
-
Ulasan Buku Dreamlet: Sang Penjaga Mimpi, Makhluk Kecil dalam Benak Manusia
-
Demi Privasi, Angga Yunanda dan Shenina Cinnamon Pakai Nama Samaran Buat Pesan Vendor
-
Aturan Tak Biasa di Pernikahan Angga Yunanda dan Shenina Cinnamon, Pantas Gak Ada yang Bocor
-
Ulasan Buku Revolusi Keuangan Total, 3 Langkah Perbaiki Kondisi Finansial
Ulasan
-
Review Film Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah: Drama Keluarga yang Bikin Hati Mewek
-
Ulasan Novel Tanah Para Bandit: Ketika Hukum Tak Lagi Memihak Kebenaran
-
5 Drama Korea Psikologis Thriller Tayang di Netflix, Terbaru Queen Mantis
-
Review Film Menjelang Magrib 2, Nggak Ada Alasan Buat Dilanjutkan!
-
Kala Film The Conjuring: Last Rites, Mengemas Lebih Dalam Arti Kehilangan
Terkini
-
Kode Keras di Medsos! 5 Tanda Kuat Pratama Arhan dan Azizah Salsha akan Rujuk
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Gratis dan Gampang! Cara Ubah Foto Jadi Action Figure Super Realistis dengan AI
-
Polemik Bu Ana, Brave Pink, dan Simbol yang Mengalahkan Substansi
-
Adrian Wibowo Jadi Aset Berharga Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Setuju?