Menghadapi perpisahan itu bukan hal yang mudah. Terlebih bagi anak-anak yang baru belajar untuk meregulasi emosinya sendiri.
Kadang ia harus berpisah dengan binatang peliharaannya yang mati, mainannya yang rusak, atau sahabatnya yang mungkin pergi. Lantas, bagaimanakah cara yang tepat untuk mengajarkan mereka dalam menerima sebuah perpisahan kecil?
Terkait hal tersebut, buku berjudul 'The Little Furball: Bola Berbulu yang Mungil' yang ditulis oleh Arleen A dan diilustrasikan oleh Lily Zhai ini menyajikan sebuah kisah yang bisa mengajarkan anak untuk menerima perpisahan.
Kisah tersebut menceritakan seorang gadis kecil yang harus berpisah dengan sahabatnya, bola bulu.
Cerita bermula saat mereka tidak sengaja bertemu kemudian memutuskan untuk bersahabat. Gadis kecil ini selalu membawa bola bulu ke mana pun ia pergi. Sosok bola bulu yang mungil dengan bulu-bulu lembut berwarna merah muda membuat siapapun tertarik padanya.
Si gadis kecil dan bola bulu pun menjadi terkenal. Mereka diwawancarai oleh wartawan, diundang ke acara televisi, dan menjadi topik berita di surat kabar.
Tapi seiring berjalannya waktu, warna merah muda dari bola bulu pun kian memudar. Mereka pun tersadar bahwa sudah saatnya bola bulu harus kembali ke tempat asalnya.
Demi kebaikan bola bulu, si gadis kecil pun merelakan kepergian sahabatnya. Meskipun ia merasa kehilangan atas perpisahan tersebut, tapi gadis kecil berusaha menerimanya dengan mengingat seluruh momen manis yang pernah ia habiskan bersama bola bulu.
Ketika ia merindukan bola bulu, ia bisa memandang foto-foto dan menyimak kembali seluruh rekaman kebersamaan mereka berdua sehingga si gadis kecil tetap bisa merasakan kehadiran bola bulu di dalam ingatannya.
Secara umum, kisah The Little Furball tentang sosok gadis kecil dan bola bulu kesayangannya di atas terbilang sangat sederhana. Tapi hal yang membuat cerita ini menarik adalah pesan moral yang dimuat di dalamnya. Yakni tentang menerima perpisahan dengan lapang dada, serta cara mengatasi kerinduan kepada seseorang yang dicintai.
Ketika kita merasa rindu dengan sosok yang telah pergi, alih-alih bersedih dan menyesali kepergiannya, mengapa tidak mencoba untuk mengenang saat-saat bahagia bersamanya?
Hal ini mengajarkan bahwa kenangan dan hal-hal baik yang pernah ada bersama kita itu tidak akan benar-benar pergi meskipun kita telah kehilangan orangnya.
Nah, bagi yang ingin membacakan sebuah kisah yang manis tentang menerima perpisahan, The Little Furball bisa menjadi bacaan yang menarik untuk disimak bersama si kecil!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Ulasan Buku Quanta Cinta, Mengubah Cinta Menjadi Energi Tak Terbatas
-
Ulasan Buku Ketika Cinta Harus Pergi, Kiat Move-On Menghadapi Perpisahan
-
Ulasan Buku 'In What Stage are You', Financial Check-Up untuk Para Pemula
-
Perbaiki Mindset Sukses di Buku Rahasia Meraih Kesuksesan dengan Percepatan
-
Ulasan Buku 'Bangga Jadi Perempuan', Memperbaiki Persepsi tentang Perempuan
Artikel Terkait
-
Perebutan Kesempatan dalam Novel Enam Mahasiswa Pembohong
-
Ulasan Buku I'm (not) Perfect, Menyorot Ragam Stigma tentang Perempuan
-
Ulasan Buku Berpikir Logis, Bertindak Tepat: Pentingnya Berpikir Rasional
-
Ulasan Buku Self Driving: Pentingnya Memiliki Kendali Atas Diri Sendiri
-
Ulasan Buku Dolpha: Empat Anak Sahabat Laut, Petualangan Seru Anak Pesisir
Ulasan
-
Ulasan Buku Tales from the Cafe: Saat Waktu Menjadi Jembatan untuk Berdamai
-
Review Anime Akuyaku Reijou Tensei Ojisan, Definisi Baru Villain Isekai
-
Review Film The Gold Rush: Charlie Chaplin dan Sepatu yang Dimakan
-
Review Film The Last Rodeo: Kisah Pengorbanan Kakek Demi Cucu Tercinta
-
Novel I'll Pretend You're Mine: Ketika Hubungan Palsu Berubah Menjadi Nyata
Terkini
-
Sinopsis dan Jadwal Tayang Coroner's Diary, Drama Baru Li Landi
-
7 Karakter di Drama China The Prisoner of Beauty, Ada Song Zuer
-
Wacana Ibu Rumah Tangga Produktif Diabaikan dalam Narasi Ekonomi RI?
-
4 Face Wash Niacinamide Bikin Wajah Auto Cerah, Harga Murah Rp20 Ribuan!
-
Potensi Wisata Lokal Padukuhan Kunang di Gunungkidul