Ketika pertama kali mendengar Meghan Markle kembali dengan proyek gaya hidup barunya yang direkam dan tayang di Netflix sejak 4 Maret 2025 dengan judul: ‘With Love, Meghan’, rasa-rasanya para penggemar akan langsung penasaran. Bukan hanya karena konsep acaranya, tapi juga karena satu detail menarik: Meghan Markle kini memperkenalkan dirinya sebagai Meghan Sussex.
Nah, buat penggemar yang selama ini mengikuti perjalanan Meghan, mereka tentunya sudah tahu, sosok tersebut awalnya merupakan aktris Suits, lalu jadi Duchess of Sussex, dan sekarang membangun kembali citranya.
Bila dilihat dari kacamata penggemar, mereka pastinya melihat langkah Meghan yang semacam semacam itu, jelas lebih dari sekadar proyek baru. Rasa-rasanya seperti strategi rebranding besar-besaran. Apakah itu caranya menjauh dari citra lama yang penuh kontroversi? Mungkin saja.
Dari segi rating, With Love, Meghan menerima skor 2,4/10 di IMDb dan 29% di Rotten Tomatoes, menunjukkan penerimaan yang kurang positif dari penonton dan kritikus. Meskipun menerima kritik, Netflix telah mengumumkan musim kedua untuk acara ini, dengan harapan dapat memperbaiki kelemahan dan memberikan konten yang lebih menarik bagi penonton.
Secara keseluruhan, With Love, Meghan menawarkan pandangan tentang kehidupan dan minat Meghan Markle, tetapi mungkin belum sepenuhnya memenuhi harapan beberapa penonton dalam hal kedalaman dan keaslian.
Dari Meghan Markle ke Meghan Sussex
Nama “Meghan Markle” punya sejarah panjang—dari karir aktingnya hingga pernikahannya dengan Pangeran Harry.
Namun, sejak meninggalkan kerajaan, nama itu lebih sering muncul dalam berita kontroversial dibandingkan prestasi. Jadi ketika dia memilih untuk hanya menggunakan “Meghan Sussex,” aku melihat ini sebagai usaha menciptakan identitas baru.
Mungkin dia ingin tetap mempertahankan nuansa bangsawan tanpa embel-embel drama keluarganya. Atau mungkin, dia sadar bahwa nama “Markle” sudah terlalu lekat dengan gosip dan ingin memulai dari awal.
Aku jadi teringat Victoria Beckham. Dulu, dia lebih dikenal sebagai Posh Spice, tapi sekarang dia adalah ikon fashion dengan brand mewahnya sendiri. Reese Witherspoon juga melakukan hal serupa—dari aktris rom-com menjadi produser yang dihormati di Hollywood. Jadi, apakah Meghan sedang mencoba jalur yang sama? Menurutku sih iya.
Kalau kamu mengikuti Meghan sejak lama, pasti ingat ‘The Tig’. Blog ini adalah tempat di mana dia berbagi tentang gaya hidupnya
Mulai dari makanan, perjalanan, hingga kesehariannya yang elegan. Namun, sejak bertunangan dengan Pangeran Harry, ‘The Tig’ ditutup.
Nah, ‘With Love, Meghan’ terasa seperti versi modern dari blog itu. Aku melihat bagaimana Meghan berbagi tentang hal-hal yang dia sukai, mulai dari memasak hingga membuat lilin sendiri di rumah mewahnya. Gaya hidup yang dia tampilkan mengingatkanku pada Goop-nya Gwyneth Paltrow, yang terasa eksklusif, mahal, tapi tetap dikemas dengan nuansa down-to-earth.
Pada akhirnya, bagiku, ini lebih dari sekadar acara gaya hidup. Ini adalah cara Meghan membangun kembali citranya. Dengan mengubah namanya menjadi “Meghan Sussex” dan menghadirkan “With Love, Meghan”, dia seperti ingin menunjukkan bahwa dirinya punya kendali atas narasinya sendiri. Dan menurutku itu bagus dan terasa begitu positif.
Namun, apakah publik akan menerima rebranding ini? Atau ini hanya akan menjadi proyek lain yang dibayangi skeptisisme? Aku sendiri penasaran untuk melihat ke mana arah Meghan selanjutnya. Yang namanya hidup kan harus lebih baik setiap harinya, dan dari ‘With Love, Megan' sosok Megan sudah membuktikannya. Selamat nonton ya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Cinta Tulus di Penghujung Ajal, Film Sampai Titik Terakhirmu Sedih Banget!
-
Review Film Dopamin: Terlalu Nyata dan Getir
-
Reality Show Paling Gila, Adu Nyawa Demi Rating dalam Film The Running Man
-
Nggak Cuma Soal Utang! Film Wasiat Warisan Bakal Bikin Sinefil Mewek
-
Betapa Nagihnya Nonton Drama Perselingkuhan
Artikel Terkait
-
Adolescence: Series One-Take yang Bikin Deg-degan Sejak Episode Pertama
-
'A Normal Woman': Drama Misteri-Psikologis Dipastikan Tayang April 2025
-
Chaos: The Manson Murders: Saat Mind Control Lebih Ngeri dari Pembunuhan
-
5 Fakta Menarik Adolescence, Drama Kriminal yang Mengguncang Netflix
-
Review Wanita Ahli Neraka: Bongkar Peran Perempuan dalam Film Horor Religi
Ulasan
-
Cinta Tulus di Penghujung Ajal, Film Sampai Titik Terakhirmu Sedih Banget!
-
Ulasan Buku Tidak Ada New York Hari Ini, Kumpulan Puisi Karya Aan Mansyur
-
Review Film Dopamin: Terlalu Nyata dan Getir
-
Setelah Suzume, Makoto Shinkai Bikin Pengumuman Mengejutkan Soal Proyek Film Selanjutnya
-
Mengurai Masalah Islam Kontemporer Lewat Buku Karya Tohir Bawazir
Terkini
-
Dukung Ekosistem Kampus, Alumni FISIP Unsoed Inisiasi 'Investasi Kolektif' Kafe dan Bentuk Yayasan
-
Ditodong Boiyen, Rafael Tan Akui Tak Punya Target Nikah dan Lebih Berserah
-
Pagi, Siang, atau Malam? Cari Tahu Kapan 'Jam Emas' Otakmu Bekerja Paling Optimal Buat Belajar
-
Usia 20-an Kena Diabetes? Cek Kebiasaanmu Sekarang Juga!
-
Runner Up Kumamoto Masters 2025: Gregoria Mariska Tunjung Tetap Bersyukur