Tere Liye kembali menghadirkan gebrakan dalam Bandit-Bandit Berkelas, novel kedelapan dari Serial Aksi. Setelah perjalanan panjang bersama Thomas, Bujang, hingga Padma, kini fokus cerita beralih pada sebuah misteri: surat wasiat Samad, ayah Bujang dan Diego. Wasiat inilah yang menjadi titik mula kisah penuh intrik, aksi, dan reuni besar para tokoh yang pernah menghiasi seri sebelumnya.
Identitas Buku
- Judul: Bandit-bandit Berkelas
- Penulis: Tere Liye
- Penerbit: Sabak Grip Nusantara
- Tahun Terbit: 2024
- Jumlah Halaman: 368 halaman
Novel ini menjadi titik balik dari kemunculan bandit sebenarnya. Jika selama ini Bujang, Thomas, Kiko dan Yuki muncul sebagai sosok bandit luar biasa. Maka di buku ini kita akan disadarkan bahwa mereka belum apa-apa. Misteri pencarian wasiat Samad menjadi gerbang kemunculan para bandit-bandit terhebat sepanjang abad. Mulai dari Roh Drukpa dan Teratai Emas, hingga Si Mata Picak.
Bandit-Bandit Berkelas: Saat Wasiat Samad Mengguncang Dunia Para Bedebah
Cerita dibuka dengan kedatangan Zaman, pengacara dari firma hukum Thompson & Co., ke markas besar keluarga Tong. Ia membawa kabar mengejutkan: Samad meninggalkan sebuah wasiat untuk keturunannya. Bujang awalnya ragu, tetapi bersama Zaman ia terpaksa mengikuti jejak peninggalan sang ayah.
Perjalanan dimulai dari Hong Kong, berlanjut ke Berlin, hingga mencapai klimaks di Paris. Di sepanjang jalan, berbagai kelompok musuh menghadang mereka: pasukan Black Widow, tukang pukul keluarga El Pacho dari Meksiko, hingga pertarungan menegangkan di Catacombs Paris. Di sanalah Bujang, Zaman, dan White harus mengadu nyawa untuk melindungi wasiat yang diperebutkan Diego.
Parade Tokoh Lama, Nostalgia Penuh Aksi
Salah satu daya tarik utama novel ini adalah kembalinya banyak tokoh lama. Tidak hanya Bujang dan Maria yang kisah cintanya kembali mencuri perhatian, tetapi juga Thomas, si kembar Yuki-Kiko, Salonga, Junior, dan bahkan Ayako yang ternyata selamat dari tragedi lama.
Kehadiran tokoh-tokoh ini memang menghadirkan nostalgia, namun sekaligus memunculkan kritik dari pembaca. Beberapa menganggap kemunculan mereka terlalu “kebetulan”, seperti Yuki dan Kiko yang tiba-tiba berada di Paris. Begitu pula dengan kembalinya Ayako dan Natasha, yang dianggap sebagai retcon alias revisi cerita dari novel sebelumnya. Meski demikian, bagi penggemar, pertemuan besar ini tetap menyenangkan karena menghubungkan benang merah seri aksi dengan novel Tentang Kamu serta Tanah Para Bandit.
Bujang, Diego, dan Harga Sebuah Kehormatan
Konflik utama novel ini adalah perseteruan Bujang dan Diego, dua kakak-beradik yang sama-sama mengincar warisan Samad. Hubungan mereka digambarkan rumit: penuh amarah, dendam, tetapi juga ikatan darah yang tak bisa diputuskan.
Di sinilah Tere Liye kembali menekankan filosofi “bandit” versinya. Tokoh-tokohnya memang bedebah, tukang pukul, dan hidup di dunia bayangan. Namun mereka bukan pengkhianat, bukan penjilat murahan. Mereka digambarkan sebagai “bandit-bandit berkelas”. Orang-orang yang menjunjung kehormatan, setia kawan, dan memegang janji.
Kelebihan dan Kekurangan Novel
Dari sisi positif, novel ini menawarkan koreografi pertarungan yang seru, terutama adegan di Catacombs Paris. Alur petualangan lintas kota—Hong Kong, Berlin, hingga Paris—menambah nuansa internasional yang megah. Sampul buku pun menuai pujian karena dianggap mewakili semangat cerita.
Namun, tak sedikit pembaca merasa bahwa novel ini sarat kelemahan. Beberapa kejutan dianggap tidak masuk akal, seperti selamatnya Ayako dan Natasha. Selain itu, alur cenderung mudah ditebak, terutama klimaks pertarungan Bujang dan Diego. Tokoh pendukung yang berlimpah juga membuat cerita terasa penuh “filler” di beberapa bagian.
Menuju Bandit Terakhir
Meski menimbulkan pro-kontra, Bandit-Bandit Berkelas tetap menjadi bacaan penting bagi penggemar Serial Aksi. Novel ini seperti pesta reuni para tokoh: Bujang, Thomas, Padma, Maria, hingga kawan-kawan lama kembali hadir dalam satu panggung.
Dan tentu saja, cerita ini belum usai. Novel ini membuka jalan menuju kisah pamungkas berjudul Bandit Terakhir. Pertanyaan besar masih menggantung: apakah Bujang akan tetap memegang prinsip kehormatannya, atau warisan Samad justru akan menghancurkan segalanya?
Bandit-Bandit Berkelas adalah novel penuh aksi, nostalgia, sekaligus kritik. Ia merayakan ikatan setia kawan dan kehormatan dalam dunia bandit. Walau memiliki kelemahan, kisah ini tetap menghibur dan memuaskan rasa rindu pembaca terhadap semesta Tere Liye yang luas. Pada akhirnya, Tere Liye ingin menegaskan:
Mereka memang bedebah. Mereka bandit.
Tapi mereka bandit-bandit berkelas.
Baca Juga
-
Ulasan Novel Tanah Para Bandit: Ketika Hukum Tak Lagi Memihak Kebenaran
-
Ulasan Novel Bedebah di Ujung Tanduk: Titik Balik Dunia Shadow Economy!
-
5 Alasan Kenapa Kamu Harus Nonton Drama Korea Bon Appetit, Your Majesty!
-
Ulasan Buku Magic Words: Kata Ajaib untuk Mendapatkan yang Kita Inginkan
-
3 Hal Sepele yang Diam-Diam Bikin Bumi Sakit!
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel Tanah Para Bandit: Ketika Hukum Tak Lagi Memihak Kebenaran
-
Tidak Ada Buku di Rumah Anggota DPR: Sebuah Ironi Kosongnya Intelektualitas
-
Ulasan Novel Three Sisters: Perempuan di Pasca-Revolusi Kebudayaan Tiongkok
-
Ulasan Novel The Friend Zone: Pilihan Sulit Antara Cinta dan Mimpi
-
Ulasan Novel Bedebah di Ujung Tanduk: Titik Balik Dunia Shadow Economy!
Ulasan
-
Review Film Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah: Nggak Semudah Itu Jadi Ibu
-
Review Film Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah: Drama Keluarga yang Bikin Hati Mewek
-
Ulasan Novel Tanah Para Bandit: Ketika Hukum Tak Lagi Memihak Kebenaran
-
5 Drama Korea Psikologis Thriller Tayang di Netflix, Terbaru Queen Mantis
-
Review Film Menjelang Magrib 2, Nggak Ada Alasan Buat Dilanjutkan!
Terkini
-
Suara Ibu Rumah Tangga di Tengah Ketidakadilan: 5 Alasan Harus Didengar!
-
Narasi Damai ala Influencer: Cara Komunikasi Pemerintah yang Hilang Arah
-
Futsal Nggak Kenal Gender: Perempuan Juga Bisa Jadi Bintang Lapangan
-
Tanpa Mereka, Futsal Bisa Chaos, Peran Wasit yang Wajib Kamu Tahu!
-
FIFA Matchday Kontra China Taipei Menjadi Bukti Betapa Pentingnya Menit Bertanding bagi para Pemain