Dalam podcast Deddy Corbuzier yang bertajuk Somasi, Bung Deddy Corbuzier mendatangkan komedian ternama tanah Air. Siapa lagi kalau bukan Gusti Muhammad Abdurrahman Bintang Mahaputra atau lebih akrab dengan sapaan Bintang Emon.
Selain berkomedi, Bintang Emon juga tak jarang mengeluarkan kritikan terhadap pemerintah dengan satire, lewat celetukan-celetukan komedinya. Apa yang sedang hangat diperbincangkan oleh publik, masyarakat Indonesia utamanya, Bintang acap kali nimbrung sebagai penyambung lidah masyarakat tentang keresahan itu, agar didengar sampai ke pelosok negeri. Terlebih oleh pemerintah itu sendiri.
Dua hari yang lalu, Bintang Emon diundang oleh Deddy Corbuzier. Tentu saja ada narasi dan keresahan yang ia sampaikan lewat acara Somasi Deddy itu. Mulai dari kepolisian yang menjabat PSSI, artis jadi politisi, sampai kinerja pemerintah yang diibaratkan dengan ojol.
Nah kali ini, artikel akan lebih fokus ke poin yang pertama, tentang PSSI dan struktural kepemimpinan sepak bola Indonesia. Mulai dari apa kerjanya, hingga numpang promosi mukanya. Setidaknya, ada hal yang harus diingat oleh PSSI dan golongannya yang sering mendapatkan 'rapor merah' dari masyarakat, khususnya para pencinta sepak bola.
1. Kok Bisa, Sih Polisi Jadi Ketua PSSI?
Pertama, keresahan Bintang Emon yang tak tak habis pikir adalah, bisa-bisanya seorang polisi menjabat sebagai ketua Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI)?
"Keresahan gua yg pertama, kenapa polisi bisa jadi ketua PSSI, ya?" kata Bintang Emon dikutip penulis dari YouTube Deddy Corbuzier.
Meski demikian, menurut komedi ternama Indonesia itu, nggak ada salahnya juga. Cuman, kalau berpikirnya memakai logika, ya, bisa jadi pemain Persija, Ismed Sofyan jadi kapolri.
"Nggak ada yang masalah, nggak salah juga. Mimpin pemain bola gak apa gak ada yang salah juga. Cuman kalau pakai logika yang sama, harusnya Ismed Sofyan bisa jadi Kapolri, dong," sambung Bintang Emon.
2. Polisi Itu Baik dan Jujur, Respect!
Emon juga memberikan sentilan menohok tentang aparat kepolisian di Indonesia. Menurutnya, kepolisian di Indonesia itu sudah baik dan jujur.
"Gue setuju lembaga kepolisian pake kata oknum. Karena banyak banget polisi yang baik dan jujur, serta menjalankan tugas dengan benar tuh banyak banget. Respect buat kepolisian republik indonesia," papar Emon.
Tapi menurut Emon, ada bedanya sih. Meski sama-sama suka nendang.
“Soalnya kalau dilihat-lihat, oknum aparat dengan pemain bola mirip, sama-sama suka nendang. Yang satu nendang bola, yang satu nendang penjahat."
3. Tim Indonesia yang Juara, Situ yang Promosi Muka
Tampaknya, gimmik soal baliho setelah tim-tim tanah air juara lalu politikus memasang banner lebar dan besar di jalanan itu menjadi suatu keresahan bagi Bintang Emon. Menurutnya, itu sah-sah saja. Asalkan, kata Emon foto yang cari muka itu nggak lebih besar dari atlet yang berhasil meraih juara tadi.
"Punya hak untuk memberi ucapan selamat kepada tim Indonesia yg menang lomba, dengan catatan foto antum nggak lebih gede dari timnya."
Nah itulah beberapa sindiran pedas Bintang Emon, khususnya untuk PSSI yang citranya sedang dinilai jeblok bagi kalangan pencinta sepak bola.