Kangkung termasuk salah satu jenis sayuran yang digemari oleh banyak orang. Kangkung mengandung serat yang tergolong tinggi sehingga baik bagi kesehatan. Namun demikian, beredar informasi bahwa mengonsumsi kangkung saat sahur membuat mudah mengantuk. Apakah informasi tersebut benar adanya? Yuk simak lebih lanjut.
Melansir dari Klikdokter, kangkung memiliki kandungan kalium sebesar sekitar 175 mg dalam 1 cangkir. Kandungan tersebut mampu untuk membantu tekanan darah dalam batas normal. Sebuah studi menunjukkan bahwa kangkung mengandung senyawa yang menyerupai LSD (Lysergic Acid Diethylamide). Senyawa tersebut berdampak memberikan sensasi rasa nyaman dalam tubuh. Lebih lanjut, nutrisi pada kangkung berupa senyawa triptofan menyebabkan seseorang yang mengonsumsinya merasa lebih rileks.
Triptofan merupakan jenis protein yang menghasilkan serotonin di tubuh. Protein tersebut berguna untuk memperlambat kerja saraf otak. Hal tersebut yang diduga membuat efek mengantuk setelah mengonsumsi kangkung. Akan tetapi, hingga saat ini belum ada penelitian yang membuktikan bahwa makan kantuk mengakibatkan efek mengantuk. Rasa kantuk juga dapat timbul dari makan nasi saat sahur.
Perlu diketahui, kangkung justru mempunyai beragam manfaat yang dapat mendukung kondisi tubuh selama berpuasa. Berikut ini beberapa manfaat diantaranya:
1. Mencegah anemia
Kangkung mengandung zat besi yang tergolong tinggi, bahkan hingga 1,5 kali lebih besar daripada bayam. Oleh sebab itu, makan kangkung saat sahur dapat membantu untuk mencegah anemia.
2. Menunda lapar dan melancarkan pencernaan
Kangkung termasuk sayuran hijau yang kaya akan kandungan serat. Konsumsi serat membantu tubuh untuk menunda lapar dan menjaga kesehatan pencernaan.
Jadi, timbulnya rasa kantuk setelah makan sahur adalah hal yang relatif sebab tidak semua orang merasakan efek yang sama.
