Banyak ibu menyusui yang menghindari makan makanan yang pedas karena khawatir akan berpengaruh terhadap kesehatan sang buah hati. Anggapan ini sudah melekat di lingkungan masyarakat pada umumnya. Bagaimana penjelasan ilmiah mengenai pendapat tersebut?
Alodokter melansir, sebenarnya ibu menyusui boleh mengonsumsi makanan pedas asalkan tidak berlebihan dan dalam porsi yang wajar. Walaupun rasa dan aroma ASI ditentukan oleh apa yang dikonsumsi oleh busui, akan tetapi bukan berarti ASI yang diproduksi setelah makan pedas juga akan membuat bayi merasa kepedasan.
Ibu menyusui disarankan untuk menghindari makan pedas karena dapat menyebabkan efek samping yang mengganggu kesehatan busui, apalagi jika memakannya berlebihan. Senyawa capsaicin dalam makanan pedas dapat memicu terjadinya iritasi pada lambung dan mengganggu sistem pencernaan, misalnya diare, sakit perut, maag, hingga asam lambung.
Kesehatan busui yang terganggu inilah yang dapat mempengaruhi kesehatan sang buah hati. Si kecil bisa menjadi sulit untuk minum susu. Sementara itu, seharusnya bayi tersebut disusui setiap 1 hingga 2 jam sekali untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya.
Itulah alasannya ibu menyusui sebaiknya menghindari mengonsumsi makanan pedas. Namun, jika busui sesekali ingin makan pedas pun tidak perlu risau asalkan memperhatikan tingkat kepedasan dan jumlah porsi yang dikonsumsi.
Perlu dicatat pula apabila ibu menyusui mengalami keluhan setelah makan pedas, contohnya nyeri bagian perut, rasa perih di dada, atau buang air besar tanpa henti, maka usahakan untuk berhenti dan mengurangi makanan pedas. Beberapa keluhan tersebut biasanya dapat membaik dengan sendirinya, tanpa membutuhkan penanganan yang khusus. Akan tetapi, apabila keluhan masih dirasakan hingga lebih dari 2 hari yang berisiko membuat busui mengalami dehidrasi atau kesulitan untuk menyusui, segera konsultasikan kondisi tubuh ke dokter agar dapat ditangani dengan baik.