Ada yang bilang bahwa memahami diri sendiri jauh lebih sulit dibandingkan mengerti orang lain. Pernyataan ini bisa saja benar, mungkin juga salah. Namun, sudah menjadi hal yang harfiah bahwa manusia tidak selamanya merasa bahagia.
Setiap orang pasti pernah mengalami masa-masa sulit yang dapat membuat pikirannya menjadi terbebani. Sayangnya, ada banyak orang yang tidak sadar bahkan tidak peduli pada kondisi pikiran mereka. Jika terus dibiarkan, kondisi ini dapat menyebabkan stres kronis yang berbahaya bagi kesehatan fisik dan kesehatan mental mereka.
Sebelum hal tersebut benar-benar terjadi dan menjadi sesuatu yang berbahaya, alangkah baiknya untuk mencegahnya sejak dini. Kita harus bisa lebih peka terhadap kondisi diri sendiri dan tahu apa yang sedang terjadi. Dan berikut tanda-tanda stres yang kerap tak disadari banyak orang:
1. Merasa terlalu emosional
Di satu waktu, Anda mungkin sering memikul banyak beban pikiran dan masalah yang mungkin tidak bisa dibagi dengan orang lain. Awalnya mungkin terasa bahwa hal tersebut sudah biasa terjadi pada Anda. Namun lama-kelamaan, beban pikiran tersebut turun ke perasaan dan membuat Anda merasa menjadi lebih emosional.
Apabila hal tersebut telah terjadi dan Anda masih menganggapnya sebagai sesuatu yang biasa, maka Anda harus lebih berhati-hati. Jika terus dibiarkan berlarut-larut, hal tersebut bisa menjadi awal dari gangguan mental dan emosional yang berkepanjangan.
2. Sensitif dan mudah marah
Tanda stres yang mungkin banyak dirasakan oleh orang di sekitar Anda adalah sikap yang menjadi lebih mudah marah. Anda mungkin tidak menyadari hal ini, karena merasa bahwa hal tersebut adalah biasa, dan hanya disebabkan oleh kondisi lingkungan yang sedang tidak nyaman.
Namun, dalam kondisi seperti ini, bahkan kekeliruan sedikit saja sudah dapat menyulut amarah dengan begitu mudahnya. Bahkan, Anda bisa saja lepas kontrol dan melampiaskan amarah kepada orang-orang terdekat. Kondisi ini menandakan bahwa Anda sedang stres dan terganggu stabilitas emosinya.
Jika hal ini terjadi, Anda harus berhati-hati, karena tidak hanya Anda sendiri, namun orang-orang di sekitar juga dapat terkena imbas dari ketidakstabilan emosi Anda. Mengontrol diri dalam keadaan seperti ini memang tantangan yang cukup sulit. Namun, bukan berarti orang lain juga harus ikut menanggung amarah tersebut.
3. Memilih hal-hal yang beresiko
Jika pikiran sudah sangat terbebani, tidak sedikit orang yang justru mencari pelarian ke hal-hal beresiko yang tidak seharusnya dilakukan. Hal ini banyak dilakukan dengan alasan hanya untuk melarikan diri tekanan tersebut. Contohnya, minum minuman keras, berjudi, melakukan hubungan seks dengan orang yang tak seharusnya, hingga melukai diri sendiri.
Perilaku-perilaku penuh risiko tersebut bisa jadi merupakan tanda stres yang tidak Anda sadari. Gejala ini tentu dapat merugikan, apalagi jika terus-menerus dibiarkan dan tidak ada upaya untuk menghentikannya. Oleh sebab itu, sebelum kondisinya menjadi lebih parah, segera atasi stres dan hindari hal-hal yang berisiko ini, atau kunjungi dokter maupun psikolog jika benar-benar dibutuhkan.
4. Mengisolasi diri
Merasa tidak berdaya menahan beban berat yang dialami, seseorang biasanya memilih untuk mengasingkan diri dari orang lain, bahkan orang terdekat Anda sendiri. Memilih untuk mengurung diri dan tidak mau bertemu dengan orang lain, mungkin dianggap sebagai jalan yang dapat membantu mengurangi beban pikiran yang melanda. Namun, hal ini justru berpotensi membuat Anda menjadi stres.
Hal ini dapat terjadi karena disaat mengisolasi diri, Anda justru akan terus mendekap bersama pikiran-pikiran negatif yang dapat menjadi pemicu stres. Oleh sebab itu, jika Anda melihat ada orang lain atau orang terdekat memutuskan untuk menyendiri, sebaiknya dampingi dan jangan biarkan ia menyendiri terlalu lama. Dan jika hal ini terjadi pada Anda, sebaiknya untuk tidak memendam semuanya sendirian. Cobalah berbagi beban ke orang-orang terdekat Anda.
5. Hilang arah dan tujuan hidup
Dirasa sudah tidak lagi mampu menahan beban pikiran, tak sedikit orang yang juga merasa kehilangan arah dan tujuan untuk hidup. Tanda seperti ini patut Anda waspadai sebelum menjadi semakin parah. Kondisi tersebut dapat menyebabkan stres dan jika tak segera Anda atasi, dapat mengakibatkan gangguan emosional berkepanjangan.
Bagaimana? Apakah ada salah satu ciri di atas yang tengah Anda rasakan sekarang ini? Jika iya, cobalah untuk berbagi beban yang sedang anda pikul dengan orang-orang terpercaya disekitar Anda sebelum menjadi hal yang lebih berbahaya nantinya. Bila dirasa membutuhkan, pergi ke psikolog juga akan membuat keadaan pikiran Anda menjadi lebih baik.