Apakah Anda satu pecinta kopi? Jika iya, kira-kira di waktu apa saja Anda mengonsumsinya?
Kopi memang sudah sejak lama diminati banyak orang, apalagi sekarang ini banyak kafe-kafe yang menyediakan berbagai jenis varian kopi. Kehadiran tren meminum kopi di tempat-tempat yang bernuansa estetik tentu saja banyak mengundang kehadiran kaum remaja.
Jika mungkin dulunya kopi hanya digunakan sebagai penghangat badan dan penahan rasa kantuk, saat ini kopi lebih dari sekadar itu. Beberapa penelitian bahkan membuktikan bahwa kopi baik untuk menjaga kulit sehat, diet, dan manfaat lainnya. Meskipun begitu namun mengonsumsi kopi berlebih tentu saja akan berdampak buruk bagi tubuh, bahkan menimbulkan kerusakan pada otak. Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya jangan lakukan beberapa kesalahan yang kerap dilakukan saat mengonsumsi kopi.
Mengutip dari CNBC, berikut adalah beberapa kesalahan minum kopi yang bisa membuat otak menjadi rusak:
1. Memakai gula tambahan secara berlebihan
Bagi sebagian orang meminum kopi dengan rasa manis yang kental. Namun sebenarnya hal ini kurang baik bagi kesehatan. Pada studi tahun 2019 menemukan bahwa konsumsi gula pada orang dewasa berasosiasi dengan penurunan fungsi kognitif otak.
Tidak hanya itu, terlalu banyak gula dapat mempengaruhi fungsi konektivitas dan penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah. Oleh sebab itu sebaiknya kurangi konsumsi gula saat meminum kopi.
2. Meminum kopi terlalu banyak
Kopi memang dapat memberikan manfaat yang baik, namun jika hal tersebut dikonsumsi dengan jumlah yang wajar dan tidak berlebihan. Manfaat kopi dapat dirasakan ketika dikonsumsi dalam jumlah wajar seperti satu atau dua gelas saja per hari, lebih dari itu justru dapat menimbulkan hal yang sebaliknya.
Nutritional Neuroscience dalam sebuah studinya mengungkapkan bahwa meminum kopi lebih dari enam cangkir per hari dapat mengakibatkan volume total otak menjadi lebih kecil dan peningkatan risiko demensia sebesar 53%.
Badan pengawas makanan dan obat-obatan Amerika Serikat juga menganjurkan orang dewasa untuk mengonsumsi kopi tidak lebih dari 400 miligram kafein atau setara dengan empat cangkir per hari. Namun perlu diingat bahwa kafein tidak hanya terdapat dalam kopi tetapi hal ini juga berlaku pada cokelat dan minuman energi.
3. Meminum kopi di malam hari
Bagi banyak orang mengonsumsi memang biasa dilakukan di malam hari. Kafein yang terkandung dalam kopi dipercaya dapat menghilangkan rasa kantuk. Manfaat inilah yang sering dijadikan patokan untuk dikonsumsi di malam hari.
Kafein bertindak sebagai stimulan dan tetap berada pada aliran darah beberapa jam setelah dikonsumsi. Direktur Headache and Traumatic Brain Injury Center di University of California San Diego, Nina Riggins mengungkapkan bahwa kafein akan tetap bertahan di aliran darah sampai 5 jam. Untuk benar-benar bersih biasanya memerlukan waktu hingga 10 jam.
Saat kafein mempengaruhi tidur, pola tidur menjadi terganggu sehingga tidak baik untuk kesehatan otak. Keesokan harinya Anda pun akan susah konsentrasi dalam bekerja dan kewaspadaan menurun.
4. Berhenti minum kopi secara tidak bertahap
Mungkin Anda berpikir jika ingin lebih sehat maka Anda harus menghentikan konsumsi kopi secara total sekaligus. Tetapi hal tersebut ternyata kurang tepat, Jika langsung berhenti minum kopi secara tiba-tiba, seseorang bisa mengalami gejala-gejala yang dapat mengganggu otak.
Dikutip dari Livestrong, sekali kafein dikeluarkan dari sistem, seseorang akan mengalami sakit kepala akibat penarikan kafein. Oleh karena itu jika ingin menghentikan kebiasaan mengopi sebaiknya dilakukan secara bertahap, mulai dari mengurangi jumlah per harinya hingga benar-benar berhenti.
Itulah tadi empat kebiasaan yang dinilai kurang tepat saat mengonsumsi kopi. Perlu diingat kembali bahwa manfaat dari kopi akan terlihat saat dikonsumsi dengan ukuran yang wajar dan normal.