Siapa sih yang tidak kenal dengan makanan cepat saji yang satu ini? Mi instan merupakan salah satu makanan paling populer di seluruh dunia.
Meski harganya murah dan rasanya enak, sayangnya efek kesehatan dari mengonsumsi mi instan masih menjadi banyak pertimbangan. Hal ini disebabkan kandungan sodium dan MSG yang tinggi pada mi instan. Meski demikian dalam 100 gram mi, hanya terkandung 142 kalori.
Dikutip dari Thailand Medical News, berdasarkan perkiraan World Instant Noodle Associates, China, Indonesia, Jepang, dan Thailand merupakan negara yang paling banyak mengonsumsi mi instan.
Berikut lima alasan mengapa Anda perlu mengurangi konsumsi mi instan, dikutip dari berbagai sumber.
1. Rendah serat dan protein
Dikutip dari Healthline, satu porsi mi instan hanya mengandung 188 kalori. Karena kalori yang rendah, makan mi instan bisa membantu menurunkan berat badan. Namun, karena rendah serat dan protein, mi instan bukan pilihan terbaik untuk diet.
Serat dan protein dibutuhkan untuk meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi rasa lapar yang sangat dibutuhkan saat berdiet. Tetapi hanya ada 4 gram protein dan 1 gram serat yang terkandung dalam satu porsi mi instan, artinya tidak akan mengurangi rasa lapar atau kenyang.
2. MSG tinggi
Rata-rata mi instan mengandung monosodium glutamat (MSG), bahan tambahan makanan yang biasa digunakan untuk meningkatkan cita rasa makanan olahan. Beberapa penelitian telah menunjukkan konsumsi MSG yang sangat tinggi berpengaruh dengan penambahan berat badan, peningkatan tekanan darah, sakit kepala, dan mual.
Meskipun MSG aman dikonsumsi dalam jumlah sedang, beberapa orang mungkin sensitif terhadap MSG dan harus membatasi asupannya. Kondisi ini dikenal sebagai kompleks gejala MSG. Penderitanya mungkin saja mengalami gejala seperti sakit kepala, ketegangan otot, mati rasa, dan sensasi kesemutan.
3. Meningkatkan resiko penyakit jantung
Mengutip dari Voi, dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Journal of Nutrition menemukan bahwa orang yang mengonsumsi mi instan dalam jumlah berlebihan akan cenderung memiliki risiko lebih tinggi terkena sindrom metabolik, gejala tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes, hingga stroke.
Hal ini dikarenakan kandungan MSG yang tinggi pada mi instan. Oleh karena itu, mi instan tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh penderita hipertensi dan gagal jantung kongestif, serta pengguna obat diuretik dan beberapa jenis obat anti-depresan.
4. Menyebabkan gangguan pencernaan
Pernahkah Anda merasakan mules usai memakan mi instan? Hal ini memang kerap terjadi karena mi instan sebenarnya merupakan jenis makanan yang tidak mudah dicerna, sehingga membuat kerja sistem saluran pencernaan menjadi lebih berat.
Bila dikonsumsi terlalu sering atau terlalu banyak, hal ini dapat menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan.
5. Mengandung banyak garam
Kandungan garam yang tinggi pada mi instan juga dapat mempengaruhi kesehatan, apalagi jika dikonsumsi terlalu sering.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Hypertension pada tahun 2014 menemukan bahwa konsumsi makanan tinggi natrium menjadi salah satu faktor utama meningkatnya jumlah kematian. Natrium dalam mi juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi hingga penyakit jantung.
Itulah tadi lima alasan mengapa mi instan dikatakan sebagai makanan yang kurang baik bagi kesehatan. Meskipun harganya yang terbilang cukup murah, namun jika mengancam kesehatan sebaiknya untuk dikurangi.