Menurut World Health Organization (WHO) Diabetes melitus tipe II merupakan suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin.
Insufisiensi fungsi insulin disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas, atau bisa juga diakibatkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin.
Di Indonesia sendiri, jumlah penderita diabetes terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018 silam, prevalensi diabetes di Indonesia berada di angka 2%. Sebelumnya angka prevalensi diabetes di Indonesia pada tahun 2013 sebesar 1,5%. Dari total prevalensi tersebut, ternyata jumlah penderita diabetes pada perempuan lebih tinggi dibandingkan penderita diabetes pada laki-laki.
BACA JUGA: Indonesia Masih Kalah dari Malaysia dan Singapura Soal Penelitian Obat, Gara-Gara Apa Sih?
Gaya hidup yang buruk, seperti mengonsumsi makanan yang mengandung kadar gula tinggi, kurang aktivitas fisik, serta kegemukan diyakini menjadi faktor risiko terjadinya diabetes tipe II ini, seperti dilansir Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Gejala penyakit diabetes tipe II ini seringkali tidak disadari oleh penderita, padahal diabetes telah digolongkan sebagai salah satu penyakit "silent killer". Untuk itu, diartikel kali ini kita akan membahas tentang beberapa gejala diabetes tipe II pada wanita yang jarang disadari, berikut empat diantaranya.
1. Infeksi Jamur
Infeksi jamur tidak hanya terjadi akibat kurang menjaga kebersihan diri, tetapi juga bisa menjadi salah satu gejala dari diabetes tipe II ini. Infeksi jamur biasanya terjadi di mulut ataupun vagina, dengan gejala berupa rasa gatal pada area vagina, keputihan yang berat, serta nyeri saat berhubungan seks.
Semakin tinggi kadar gula darah pada wanita, maka semakin parah pula infeksi jamur tersebut, seperti dilansir primayahospital.com
2. Sering Merasa Haus dan Buang Air Kecil
Sering merasa haus dan buang air kecil merupakan gejala umum yang dirasakan oleh penderita diabetes. Hal itu disebabkan karena kadar gula darah yang meningkat akan membuat organ ginjal harus menyaring lebih banyak gula untuk dikeluarkan melalui urine.
BACA JUGA: Update Gagal Ginjal Akut: 1 Anak Meninggal, 2 Anak Terkonfirmasi Negatif Meski Begejala
Oleh sebab itu tubuh akan merasa kehausan secara terus- menerus, yang diikuti oleh rasa ingin buang air kecil, seperti dilansir Aido.id
3. Disfungsi Seksual
Menurut American Diabetes Association, tingginya kadar gula darah akan mengganggu fungsi saraf (neuropati diabetik) di sekitar vagina dan pembuluh darah yang melewatinya. Selain itu pembuluh darah yang kental akibat tingginya konsentrasi gula juga dapat menghambat aliran darah ke arah vagina.
Kondisi tersebut tentunya dapat memengaruhi respon wanita dalam menerima rangsangan seksual atau mencapai orgasme, hingga menurunnya libido atau hasrat untuk berhubungan seks.
4. Perubahan Siklus Menstruasi
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, Amerika Serikat, siklus menstruasi yang lebih panjang dan berat dapat menjadi gejala pada wanita dengan diabetes. Hal itu disebabkan karena kadar gula darah yang tinggi menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang mempengaruhi siklus mentruasi.
Itulah tadi empat gejala diabetes tipe II pada wanita yang jarang disadari. Semoga bermanfaat!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS