Anak-anak yang memiliki postur tubuh gemuk sering dianggap sehat oleh orang tuanya. Namun faktanya, gemuk bukan berarti sehat. Saat ini, Indonesia sedang dilanda “Triple Burden of Malnutrition” yang terdiri dari kekurangan gizi, kekurangan zat gizi mikro dan kelebihan berat badan alias obesitas.
Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018, prevalensi obesitas atau kegemukan pada anak sebesar 18,8% dengan sebaran 9,4% laki laki dan 6,6% perempuan.
Bahkan, menurut data yang dihimpun dari World Helath Organization (WHO), prevalensi obesitas pada anak di Indonesia saat ini berada di peringkat pertama se-Asia Tenggara.
Dilansir dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, berbagai faktor yang memicu terjadinya obesitas pada anak, yakni sering mengonsumsi makanan siap saji, makanan olahan, makanan tinggi lemak dan gula. Selain itu, kurang aktivitas fisik, serta genetik juga menjadi penyebab terjadinya obesitas pada anak.
BACA JUGA: 3 Kerugian Mengonsumsi Susu Kental Manis Pada Anak, Waspada Obesitas
Lantas, apa saja bahaya yang dapat terjadi akibat obesitas pada anak? Berikut empat di antaranya.
1. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Penyakit jantung tidak hanya terjadi pada orang dewasa atau lansia saja, namun juga dapat terjadi pada anak yang mengalami obesitas.
Hal itu disebabkan oleh pengaruh dari kebiasaan makan yang salah, misalnya sering mengonsumsi makanan siap saji dengan kandungan garam, serta lemak yang tinggi.
Dalam jangka waktu tertentu, garam dan lemak tersebut akan memicu pembentukan plak di dinding arteri serta meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke, seperti dikutip Healthline.com
2. Meningkatkan Risiko Diabetes
Menurut studi dari Current diabetes reports, Anak-anak yang mengalami obesitas juga berpotensi mengidap diabetes tipe 2 di kemudian hari.
Penyebabnya tentu saja dari makanan ataupun minuman tinggi gula yang sering dikonsumsi oleh sang anak tanpa pengawasan dari orang tua.
BACA JUGA: Begini Bahayanya Obestitas pada Bayi, Jangan Dibiarkan!
3. Radang Sendi dan Patah Tulang
Berdasarkan penelitian dari American Academy of Orthopaedic Surgeons, menyatakan bahwa anak dengan obesitas akan lebih rentan mengalami radang sendi dan patah tulang dibandingkan anak dengan berat ideal.
Hal ini bisa terjadi karena kelebihan berat badan menyebabkan adanya tekanan berlebih pada persendian dan tulang.
4. Menurunkan Kepercayaan Diri Anak
Sebagian orang tua akan senang melihat anaknya terlihat gemuk dan menggemaskan. Akan tetapi, apakah sang anak akan merasakan hal yang sama di kemudian hari? Mungkin saja anak akan merasakan hal yang sebaliknya.
Sebuah studi dari American Academy of Child and Adolescent Psychiatry, menjelaskan bahwa kelebihan berat badan dapat membuat kepercayaan diri anak menurun. Mereka juga rentan menjadi korban perundungan (bullying) dari teman-temannya serta memicu gangguan kecemasan dan depresi.
Sebagai orang tua kita wajib memperhatikan asupan makan anak setiap harinya. Biasakan anak untuk mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, membatasi makanan siap saji yang memiliki kadar gula, garam, serta lemak yang tinggi.
Tak lupa pula untuk mengajak sang anak untuk beraktivitas agar berat badan tetap terjaga serta tehindar dari obesitas.
Itulah tadi pembahasan tentang empat bahaya obesitas pada anak, semoga bermanfaat!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS