Penggunaan sabun kewanitaan masih menjadi pro dan kontra di kalangan medis. Sebagian orang menganggap bahwa sabun kewanitaan dapat memberikan manfaat yang baik daripada efek samping yang ditimbulkan. Sedangkan yang lainnya justru menganggap bahwa sabun kewanitaan memiliki dampak negatif yang lebih besar ketimbang manfaatnya.
Adanya perbedaan pendapat ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, area kewanitaan memang harus dijaga dengan baik guna terhindar dari penyakit dan tetap terjaga kebersihannya.
Namun, beberapa penelitian menilai bahwa penggunaan sabun kewanitaan memang tidak diperlukan karena vagina mampu membersihkan dan melindungi dirinya sendiri tanpa perlu bantuan sabun dan zat kimia lainnya.
Lingkungan area vagina yang bersifat asam juga sangat ideal untuk memelihara koloni bakteri baik yang melindungi vagina dari infeksi bakteri dan jamur, seperti dikutip dari Cleveland Clinic.
Saat kamu terlalu sering menggunakan sabun kewanitaan untuk membersihkan area vagina, risiko terjadinya penyakit akan meningkat. Lantas, seperti apa penjelasannya? Melansir dari Mayo Clinic dan Centre for Women's Health berikut dampak negatif penggunaan sabun kewanitaan.
1. Radang Panggul
Radang panggul disebabkan oleh adanya infeksi pada rahim, saluran tuba, dan ovarium. Kebiasaan menggunakan sabun kewanitaan diyakini menjadi faktor risiko terjadinya penyakit radang panggul.
Beberapa gejala yang muncul akibat penyakit ini, meliputi rasa nyeri pada bagian panggul, keputihan yang tak normal atau berbau, mengalami perdarahan setelah berhubungan intim, demam, dan nyeri saat buang air kecil.
2. Infeksi Vagina
Area vagina sebenarnya memiliki bakteri baik yang berfungsi untuk melindungi dirinya dari infeksi bakteri dan jamur. Jika Anda terlalu sering menggunakan sabun kewanitaan, kadar ph di area vagina akan terganggu dan membunuh bakteri baik tersebut.
Kondisi ini berpotensi menyebabkan peningkatan jumlah bakteri jahat dan perkembangbiakan jamur yang tidak terkontrol sehingga menimbulkan infeksi. Jika tidak segera diatasi, infeksi bakteri dan jamur bisa masuk kedalam organ reproduksi dan memperparah penyakit.
3. Berpotensi Mengalami Komplikasi Kehamilan
Berdasarkan studi dari jurnal Women’s health, penggunaan sabun kewanitaan bisa memicu perubahan ph di area vagina yang berpotensi menyebabkan kehamilan prematur. Selain itu, sabun kewanitaan yang digunakan secara terus menerus juga dikaitkan dengan kehamilan ektopik atau kehamilan yang terjadi di luar rahim.
4. Area Vagina Lecet
Penggunaan sabun kewanitaan memang ditujukan untuk membersihkan area vagina. Akan tetapi, hal ini justru menyebabkan area vagina menjadi terlalu kering sehingga berisiko mengalami lecet dan rasa nyeri saat berhubungan intim.
Itulah tadi pembahasan tentang empat dampak negatif penggunaan sabun kewanitaan. Semoga bermanfaat!