Terapi musik merupakan salah satu jenis psikoterapi dengan memanfaatkan musik sebagai media utamanya. Dalam penerapannya, terapi musik menggunakan instrumen atau suara sebagai pendekatan primer yang bervariasi tergantung kebutuhan masing- masing individu.
Selain itu, terapi musik juga dikenal aman serta dapat diterima oleh semua orang karena tidak menimbulkan efek samping yang merugikan.
Lantas, seperti apa manfaat terapi musik bagi kesehatan fisik dan mental? Simak pembahasan berikut.
1. Bantu Atasi Insomnia
Manfaat utama yang bisa didapatkan dari terapi musik yakni mengatasi gangguan tidur seperti insomnia. Sebab, musik akan membuat tubuh menjadi lebih rileks, sehingga Anda dapat tertidur lebih cepat dan lebih nyenyak.
Studi ilmiah juga turut menjelaskan bahwa kebiasaan mendengarkan musik bisa meningkatkan kualitas tidur seseorang yang mengalami insomnia.
Sementara itu, para ahli juga menyebutkan bahwa penerapan terapi musik dinilai lebih aman dibanding konsumsi obat tidur yang memiliki efek samping merugikan.
2. Mengurangi Stres
Tak hanya mengatasi insomnia, terapi musik juga dikenal ampuh untuk mengurangi tingkat stres, terutama pada orang dewasa yang memiliki beban kerja yang tinggi.
Hal ini disebabkan karena musik dapat menghasilkan hormon dopamin yang akan memberikan ketenangan pada otak dan pikiran Anda. Selain mengurangi stres, terapi musik juga bisa menurunkan tingkat kecemasan, depresi, hingga nyeri kronis.
3. Mengontrol Tekanan Darah serta Denyut Jantung
Berbagai riset ilmiah mengungkapkan bahwa terapi musik juga bermanfaat dalam mengontrol kadar tekanan darah dan detak jantung seseorang.
Sebab, musik akan mengaktifkan sistem saraf dan meningkatkan produksi hormon pemicu rasa bahagia dan ketenangan di dalam tubuh.
4. Mengembangkan Keterampilan Penderita Autisme
Terapi musik bermanfaat dalam membangun keterampilan, mengurangi kecemasan, hingga mengembangkan kemampuan berkomunikasi pada kasus autisme.
Biasanya, terapis akan memutar lagu serta memainkan alat musik sederhana yang sesuai dengan mood atau keinginan pasien. Selain itu, terapis juga bisa mengajak pasien bernyanyi, membuat suara, dan ikut memainkan alat musik bersamanya.
Melalui terapi musik ini, penderita autisme akan merasa nyaman, lebih percaya diri, dapat mengekspresikan emosi yang sedang dirasakan secara lebih luas, dan mampu berkomunikasi dengan orang lain.
5. Meningkatkan Kemampuan Beraktivitas pada Pasien Demensia
Demensia atau pikun merupakan suatu kondisi medis yang ditandai dengan penurunan fungsi kognitif dalam mengingat dan berfikir.
Kondisi ini biasanya dialami oleh lansia, namun tidak menutup kemungkinan untuk terjadi pada orang dewasa dengan stroke dan gangguan pembuluh darah lainnya.
Demensia berpotensi mengganggu aktivitas seseorang karena berkaitan langsung dengan fungsi kognitif seseorang. Untuk itu, terapi musik bisa diterapkan untuk mengurangi gejala, memperbaiki mood, serta menurunkan tingkat kecemasan. Jenis musik juga bisa dipilih sesuai kondisi penderita.