Bye-Bye Mata Lelah: Tips Ampuh Maksimalkan Manfaat Dark Mode

M. Reza Sulaiman
Bye-Bye Mata Lelah: Tips Ampuh Maksimalkan Manfaat Dark Mode
Ilustrasi mata lelah karena dark mode. (Freepik/Yanalya)

Malam-malam, lampu kamar udah mati, tapi mata masih melek mantengin HP. Biar nggak silau, jurus andalan pasti satu: aktifin dark mode. Tampilan layar dengan latar belakang gelap dan teks terang ini emang dianggap lebih “adem” di mata, terutama saat digunakan di malam hari.

Tapi, pertanyaannya, apakah dark mode benar-benar lebih baik untuk kesehatan mata, atau cuma sekadar tren visual aja?

Sisi Positifnya: Gak Bikin Silau dan Bisa Bantu Tidur?

Salah satu keuntungan utama dark mode adalah mengurangi silau di kondisi pencahayaan rendah. Layar terang di ruangan gelap bisa terasa menyakitkan bagi mata, sementara mode gelap membuat cahaya yang dipancarkan jadi lebih lembut.

Vision Center mencatat bahwa dark mode dapat membantu pengguna merasa lebih nyaman saat menatap layar di malam hari.

Selain itu, ada juga potensi manfaat dalam hal paparan blue light. Cahaya biru sering dikaitkan dengan gangguan tidur karena bisa menekan produksi melatonin, hormon yang bikin kita ngantuk.

Menurut Vision Center, mengurangi kecerahan layar atau menggunakan dark mode bisa membantu menurunkan efek ini, meskipun belum ada bukti ilmiah kuat bahwa dark mode sepenuhnya bisa melindungi tidur kita.

Penelitian bahkan menemukan kemungkinan efek positif untuk miopia (rabun jauh). Studi yang dipublikasikan di National Library of Medicine menunjukkan bahwa membaca teks terang di latar gelap dapat menebalkan lapisan choroid di mata, yang dikaitkan dengan perlambatan perkembangan miopia.

Sisi Gelap dari 'Mode Gelap': Ternyata Ada Minusnya Juga

Meski terdengar menjanjikan, dark mode bukan berarti tanpa kekurangan. Banton Frameworks menuliskan bahwa membaca teks panjang dengan teks putih di latar hitam justru bisa lebih melelahkan, terutama di kondisi terang.

Kontras yang terlalu tinggi terkadang malah membuat huruf tampak sedikit buram atau "berpendar".

Bagi orang dengan astigmatisme (silinder), dark mode justru bisa jadi musuh. Utah Valley Eye Center mencatat bahwa teks terang di atas latar gelap dapat terlihat seperti berbayang atau muncul efek halo, sehingga membuat mata bekerja lebih keras dan sulit untuk membaca dalam jangka panjang.

Selain itu, perlu diingat, baik dark mode maupun light mode sama-sama bisa menyebabkan kelelahan mata (eye strain) setelah penggunaan layar yang lama. Jadi, masalahnya bukan cuma soal warna layar, tapi juga tentang durasi kita menatap gawai.

Jadi, Kapan Sebaiknya Pakai Dark Mode?

Daripada pusing mikirin mana yang lebih sehat, lebih baik memahami kapan dark mode sebaiknya digunakan. Mode ini paling cocok dipakai saat malam hari atau di ruangan minim cahaya.

Sebaliknya, di siang hari atau di tempat yang terang, light mode (latar terang, teks gelap) seringkali lebih mudah dibaca dan tidak membuat mata cepat lelah.

Kunci utamanya adalah menyesuaikan pencahayaan layar dengan lingkungan sekitar. Atur brightness agar tidak terlalu silau maupun terlalu gelap. Selain itu, jangan lupa terapkan aturan 20-20-20: setiap 20 menit menatap layar, alihkan pandangan ke objek sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik.

Dark mode memang membawa kenyamanan, terutama saat digunakan dalam kondisi redup. Namun, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan mode ini selalu lebih sehat untuk mata dibanding light mode. Intinya, gunakan dark mode seperlunya, sesuaikan dengan situasi, dan yang paling penting, jangan lupa istirahatkan matamu secara berkala.

Penulis: Flovian Aiko

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak