Ajang Sea Games Kamboja 2023 cabang sepak bola kini menyisakan dua pertarungan sisa. Selain laga perebutan tempat ketiga yang akan dilakoni oleh Myanmar melawan Vietnam, Indonesia dan Thailand juga akan berjibaku di partai final guna memperebutkan medali emas.
Laga final Sea Games edisi 2023 ini akan menjadi sebuah hal yang istimewa bagi seorang Witan Sulaeman. Pasalnya, pemain yang bermain di posisi sayap serang ini akan menjalani laga final kedua Sea Games di sepanjang sejarah karir profesionalnya sebagai pemain sepak bola.
Menurut catatan laman aseanfootball, pemain kelahiran 8 Oktober 2001 tersebut telah merasakan tiga kali gelaran Sea Games. Tahun 2019, ketika Timnas Indonesia U-22 diasuh oleh Indra Sjafrie, pemain yang pernah berkarir di Eropa tersebut telah masuk dalam skuat di Sea Games Manila, dan sukses membawa Skuat Garuda mencapai partai puncak.
Namun sayangnya, di partai puncak Sea Games edisi 2019 tersebut, Timnas Indonesia hanya mampu finish sebagai runner-up karena harus mengakui keunggulan Vietnam yang diasuh oleh Park Hang Seo dengan skor telak 0-3.
Dua tahun kemudian, Witan Sulaeman juga turut menjadi bagian skuat dalam gelaran Sea Games 2021 di Vietnam. Meski berganti pelatih ke tangan Shin Tae Yong, namun Witan Sulaeman masih mendapatkan kepercayaan untuk mengisi skuat Timnas U-22.
Namun sayangnya, pencapaian skuat Garuda menurun karena mereka hanya finis di peringkat ketiga dan mendapatkan medali perunggu. Langkah mereka kala itu dihentikan oleh Thailand di babak semi final, sehingga skuat merah Putih hanya berhak berlaga di perebutan tempat ketiga melawan Malaysia.
Tahun 2023, kesempatan emas kembali datang kepada Witan Sulaeman. Dalam tiga gelaran Sea Games yang diikutinya, pemain yang kini memperkuat Persija Jakarta tersebut menuai laga finalnya untuk kali kedua. Tentu saja kesempatan ini tak boleh dilakukan begitu saja oleh Witan dan para pemain Timnas U-22 lainnya.
Kesempatan kedua yang didapatkan oleh Witan Sulaeman tentu harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Pasalnya, secara usia, Witan kemungkinan besar sudah tak akan bisa ikut gelaran Sea Games lagi jika aturan usia maksimal 22 tahun masih diterapkan dan tak ada perubahan.
Selain itu, medali emas merupakan sebuah harga mati bagi Witan, mengingat dirinya pernah merasakan pahitnya kekalahan dari Tim Gajah Perang Muda di ajang Sea Games 2021 lalu di babak semi final.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.