Menjelang guliran Piala Asia 2023, Timnas Indonesia kini tengah melakoni persiapan dan pemusatan latihan di Turkiye. Berkekuatan 28 pemain, anak asuh Shin Tae Yong tersebut membawa lima pemain yang memiliki posisi sebagai penyerang.
Kelima nama tersebut adalah Muhammad Ramadhan Sananta, Hokky Caraka, Dimas Drajad, Dendy Sulistyawan, dan Rafael Struick.
Namun, berbeda dengan keempat kompatriotnya, Rafael Struick sejatinya bukanlah pemain dengan posisi natural sebagai penyerang, sehingga secara nyata hanya empat pemain saja yang berposisi murni sebagai penyerang di Timnas Indonesia saat ini.
Lantas, kira-kira siapa di antara keempat pemain tersebut yang memiliki statistik lebih baik? Mari kita bahas!
1. Dendy Sulistyawan
Meksipun komentar-komentar miring terus saja membayangi pemanggilan pemain klub Bhayangkara Presisi ini, namun sejatinya statistik Dendy di Timnas cukup baik.
Laman transfermarkt (23/12/2023) mencatat, Dendy telah memainkan 16 laga bersama Pasukan Merah Putih dan menyumbangkan 5 gol untuk negaranya.
Sayangnya, penampilan tersebut berbanding terbalik di Liga 1 Indonesia. Dari 22 laga yang telah dijalaninya, Dendy hanya mampu menciptakan satu gol dan tiga assist, sehingga kapasitasnya sebagai penyerang diragukan oleh para pencinta Timnas Indonesia.
2. Muhammad Ramadhan Sananta
Masih berusia 21 tahun, Sananta adalah tipe penyerang petarung di lini depan. Dari 7 kali bermain untuk Timnas Indonesia, penyerang Persis Solo tersebut telah menyumbangkan 4 gol bagi Pasukan Garuda.
Di kompetisi domestik, Sananta pun terbilang cukup gacor. Dari 18 laga yang dijalaninya bersama Laskar Sambernyawa, pencetak 2 gol di final Sea Games 2023 itu telah menciptakan 7 gol bagi tim yang dibelanya.
3. Dimas Drajad
Menjadi satu-satunya pemain era generasi emas Evan Dimas yang tersisa, Dimas Drajad merupakan penyerang tersubur Timnas Indonesia saat ini. Pemain berusia 26 tahun tersebut tercatat telah menciptakan 6 gol dari 11 caps yang dijalaninya bersama Timnas Indonesia.
Namun sayangnya, di pentas domestik, ketajamannya melempem dan nyaris tak terlihat. Bersama Persikabo 1973, Dimas yang bermain sebanyak 15 kali tak juga mampu menciptakan gol dan hanya menyumbangkan 3 assist saja untuk klubnya.
4. Hokky Caraka
Menjadi pemain termuda di barisan penyerang, penampilan Hokky Caraka terbilang cukup mentereng. Total, dirinya telah menciptakan 2 gol dari 3 capsnya bersama Pasukan Garuda.
Di liga lokal pun Hokky cukup sering membuat kejutan. Dari 20 penampilannya bersama PSS Sleman, Hokky telah menyumbangkan 3 gol dan 1 assist bagi timnya. Sebuah pencapaian yang cukup bagus bagi pemain dengan usia yang bahkan belum genap menyentuh angka 20 tahun.
Itulah statistik 4 penyerang murni di tubuh Timnas Indonesia saat ini. Siapa nih yang layak untuk jadi penyerang utama?