Selain mencatatkan prestasi positif di gelaran Piala Asia U-23, Timnas Indonesia U-23 juga mengenyam capaian negatif di gelaran yang dilangsungkan di Qatar tersebut. Bagaimana tidak, ketika mereka sukses menciptakan sejarah dengan menembus babak semifinal gelaran di edisi debutnya, di sisi lain mereka juga harus menanggung label sebagai negara yang paling banyak menciptakan gol bunuh diri dalam satu edisi turnamen.
Melansir laman histori AFC dan berbagai sumber, sejauh ini Timnas Indonesia U-23 telah menciptakan 3 gol bunuh diri dalam satu turnamen saja. Ketiga gol bunuh diri tersebut diciptakan oleh Justin Hubner ketika melawan Yordania di laga terakhir fase penyisihan grup, kemudian Komang Teguh Trisnanda ketika bertarung melawan Korea selatan di babak perempat final serta yang terakhi, Pratama Arhan ketika Indonesia bermain melawan Uzbekistan di babak semifinal gelaran.
Menciptakan tiga gol sekaligus dalam sebuah turnamen, membuat Pasukan Muda Merah Putih bahkan melampaui pencapaian Australia U-23 yang juga gemar melakukan gol bunuh diri. Melansir laman history AFC, Australia sendiri saat ini merupakan negara yang paling sering melakukan gol bunuh diri di turnamen ini.
Bagaimana tidak, dari enam edisi Piala Asia U-23 yang telah dilaksanakan, The Young Socceroos telah mencatatkan empat gol bunuh diri. Rinciannya adalah, satu gol bunuh diri dari Corey Brown di Piala Asia U-23 edisi 2013, kemudian Giancarlo Gallifuoco di Piala Asia U-23 edisi 2016, Thomas Deng di Piala Asia U-23 edisi 2018, dan yang terakhir adalah gol bunuh diri dari Kai Trewin di Piala Asia U-23 edisi 2022 lalu.
Ironisnya, catatan tiga gol bunuh diri yang telah diciptakan oleh Timnas Indonesia U-23 dalam satu edisi Piala Asia U-23 ini juga berpotensi untuk bisa kembali bertambah, mengingat Pasukan Muda Merah Putih masih memiliki satu laga sisa di perebutan tempat ketiga melawan Irak pada 2 Mei 2024 besok.
Jika tak berhati-hati dalam bermain menghadapi tim Singa Mesopotamia Muda, bukan tak mungkin anak-anak Garuda akan kembali mengulang memori pahit dengan melesakkan gol ke gawang mereka sendiri, sekaligus meneruskan tren negatif menciptakan gol bunuh diri dalam tiga pertandingan berturut-turut.