Timnas Inggris kembali gagal menduduki podium tertinggi Piala Euro usai dikandaskan oleh Spanyol melalui skor 2-1. Fakta yang sangat menyakitkan, mengingat The Three Lions yang digadang-gadang tampil dengan pemain mewah justru belum bisa menyabet gelar juara sekali pun.
Mengutip dari laman uefa.com pada Senin (1/7/2024), Stadion Olimpiade Berlin menjadi saksi bisu bagaimana tim asuhan Gareth Southgate tampil habis-habisan. Bahkan Harry Kane dkk sempat menyamakan kedudukan usai tertinggal karena gol cepat Spanyol di awal babak kedua.
Sayangnya gol penyeimbang yang dilepas Jermaine Palmer masih belum cukup untuk menghentikan ambisi kemenangan La Furia Roja. Pasukan Luis De La Fuente yang jauh lebih diunggulkan berhasil menutup pertandingan dengan senyum merekah setelah Mikel Oyarzabal mencatatkan namanya di papan skor, tepat di menit 86 dan mengantar Spanyol untuk meraih gelar Euro untuk keempat kalinya.
Sejatinya, Inggris adalah salah satu tim yang difavoritkan juara. Melansir dari Yoursay.id, The Three Lions hadir dengan talenta-talenta kelas dunia. Mereka menjadi satu-satunya kekuatan tradisional di persepakbolaan Eropa, meski pada akhirnya kembali menelan rasa penasaran terhadap kampiun.
Sejak dimulainya kompetisi Piala Euro 2024, performa Inggris memang sudah menjadi sorotan. Gareth Southgate sang juru taktik kerap dibanjiri kritik karena dianggap menyia-nyiakan pemain berbakat dengan memarkirnya di bangku cadangan. Performa gemilang Inggris seakan sirna, permainan yang ditunjukkan kerap disebut membosankan.
Miliki Salah Satu Liga Terbaik, tapi Inggris Belum Cicipi Gelar Euro
Sudah menjadi rahasia umum bahwasanya Premier League adalah salah satu liga paling bergengsi, tak hanya di Eropa; tetapi juga di dunia. Tak sedikit peminat Liga Inggris di tanah air yang terus mengikuti keseruan kompetisi tersebut, meski sering kali pertandingan digelar pada dini hari.
Premier League merupakan panggung bagi sederet pemain bintang dunia yang mengadu nasib. Menyadur jobsinfootball-com, Premier League digadang-gadang sebagai liga terbaik. Mayoritas tim yang berlaga di EPL memiliki pemain hingga pelatih-pelatih mahal dari penjuru Benua Biru.
Setidaknya ada empat tim di liga tersebut yang menduduki peringkat sepuluh besar tim terbaik di dunia. Bahkan peringkat tim terendah (Luton Town) yang ada di urutan 116 itu masih terbilang tinggi daripada beberapa tim bergengsi di liga lainnya.
Sayangnya, kualitas liga masih belum begitu selaras dengan prestasi timnasnya. Kegagalan di Euro tentu merupakan catatan penting. Apalagi mengingat Inggris adalah juara dunia, tentu kejayaan belum sempurna jika piala Euro belum dalam genggaman.
Lantas, akankah Inggris mengakhiri penantian juara Euro di edisi berikutnya? Menarik dinantikan.