Lawan Kamboja, Timnas Indonesia Harus Waspadai Taktik Warisan Bintang Timnas Jepang!

Hikmawan Firdaus | M. Fuad S. T.
Lawan Kamboja, Timnas Indonesia Harus Waspadai Taktik Warisan Bintang Timnas Jepang!
Pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri (pssi.org)

Timnas Indonesia U-19 akan melanjutkan kampanye mereka di gelaran Piala AFF U-19 dengan melawan tim kuda hitam, Kamboja. Melansir laman pssi.org (20/7/2024) pertarungan antara Pasukan Muda Merah Putih melawan Kamboja tersebut akan berlangsung pada Sabtu (20/7/2024) di Stadion Gelora Bung Tomo yang menjadi stadion kebanggaan Arek-Arek Surabaya dan Jawa Timur.

Meskipun di pertandingan perdana lalu kedua kesebelasan mendapatkan hasil yang berbeda, di mana Indonesia menang besar setengah lusin gol atas Filipina dan Kamboja kalah 2-3 dari Timor Leste, namun hal tersebut tentu tak bisa dijadikan alasan bagi mereka untuk meremehkan sang lawan.

Pasalnya, meskipun menelan kekalahan dari Timor Leste di laga pertama lalu, permainan Kamboja terbilang cukup rapi, dan sulit untuk dipatahkan. Hal ini tak lepas dari transformasi taktik permainan yang diwariskan oleh bintang sepak bola asal Jepang, Keisuke Honda yang menitikberatkan permainan terstruktur saat menangani Timnas Kamboja dulu.

Melansir laman transfermarkt.com, bintang Timnas Jepang tersebut membantu perkembangan sepak bola di Kamboja semenjak tahun 2018 hingga 2023. Selama menangani tim di semenanjung Indochina tersebut, Honda mengembangkan permainan dari kaki ke kaki dengan bola-bola pendek terstruktur sebagai pakem utama permainan Kamboja.

Dan gaya bermain itu masih dipakai oleh Kamboja hingga saat ini, dan diterapkan pula di Timnas Kamboja U-19. Hasilnya pun terlihat di laga pertama lalu, ketika Kamboja menelan kekalahan dari Timor Leste.

Pada pertandingan tersebut, Kamboja sejatinya sudah tertinggal tiga gol terlebih dahulu dari sang lawan ketika pertandingan berlangsung satu babak. Alih-alih menyerah, memasuki babak kedua Kamboja justru meningkatkan intensitas serangannya. 

Dan disinilah keunikannya. Dalam permainan sepak bola, tim yang tertinggal pasti akan cenderung memainkan bola-bola panjang. Namun tidak demikian halnya dengan Kamboja U-19.

Dengan sabar mereka memainkan gaya permainan dengan distribusi bola-bola pendek, dan menekan dengan gaya main dari kaki ke kaki. Hasilnya pun terlihat di menit ke-54 dan 60, ketika Sorm Borith berhasil mencetak gol pertama, dan Kimsong mencetak gol kedua.

Khusus untuk gol pertama dari Borith, lesakan itu tercipta karena gaya bermain bola-bola pendek yang diterapkan oleh para pemain Timnas Kamboja, buah dari warisan yang ditinggalkan oleh Keisuke Honda untuk persepakbolaan mereka.

Jadi, tetap waspada Pasukan Garuda Muda!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak