Pertandingan paling krusial melawan Jepang sudah ada di depan mata. Seperti yang telah dijadwalkan, bentrok raja Asia dan raja ASEAN akan berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Jumat (15/11/2024) besok.
Laga bertajuk lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga ini telah dinantikan oleh ratusan ribu pecinta Timnas Indonesia, baik yang berencana datang ke venue ataupun menyalurkan dukungan penuh dari rumah masing-masing.
Pasukan Samurai Biru yang diasuh oleh pelatih Hajime Moriyasu memang unggul di atas kertas. Tak hanya statusnya sebagai ‘karyawan tetap’ Piala Dunia dengan segudang pengalaman, tetapi juga pemain-pemain yang mentas di liga bergengsi Eropa.
Sebut saja Kaoru Mitoma yang Oktober lalu mengantar Brighton mengalahkan Manchester City. Jangan lupakan Hidemasa Morita, gelandang berusia 29 tahun yang pekan kemarin menjadi bagian dari Sporting CP saat menaklukkan juara bertahan Premier League tersebut.
Menghadapi Timnas Indonesia yang berstatus sebagai debutan di putaran ketiga dan memiliki selisih peringkat yang sangat jauh, Jepang dipastikan dalam kepercayaan diri tinggi. Kemenangan pun menjadi misi penting yang diusung saat bertandang ke GBK.
Jepang Dominasi Rekor Pertemuan, Timnas Indonesia Tak Punya Peluang Meraih Poin?
Merujuk laman Suara.com pada Kamis (14/11/2024), Samurai Biru memang mendominasi catatan head to head dengan Timnas Indonesia. Mereka memenangkan tiga dari lima pertemuan terakhir, sekali imbang, dan hanya menelan satu kekalahan atas Timnas Indonesia.
Namun bahkan kekalahan tersebut terjadi pada tahun 1981 lalu. Terlihat jelas bagaimana dominasi Jepang dalam puluhan tahun terakhir. Berikut rinciannya:
24-02-1981: Indonesia 2-0 Jepang (Laga Persahabatan)
14-09-1981: Jepang 2-0 Indonesia (Merdeka Tournament)
28-05-1989: Indonesia 0-0 Jepang (Kualifikasi Piala Dunia 1990)
11-06-1989: Jepang 5-0 Indonesia (Kualifikaasi Piala Dunia 1990)
24-01-2024: Jepang 3-1 Indonesia (Piala Asia 2023)
Kekuatan Jepang adalah hal yang tak perlu diragukan. Meski berat dan ada sebagian orang yang menilai Timnas Indonesia tak punya harapan meraih poin dari Wataru Endo dan kolega, bukan berarti peluang benar-benar sudah tertutup rapat.
Lantaran apapun masih bisa terjadi di atas lapangan. Seperti apa yang dikatakan oleh Dedi Kusnandar, eks kapten Timnas Indonesia U-23 yang masih menjaga optimisme dan dukungan terhadap pasukan Merah Putih.
“Walaupun berat tapi saya optimis sama Timnas kita bisa ambil keuntungan main jadi tuan rumah dan ada suporter juga. Kita juga punya pemain-pemain berkualitas, kita sama-sama banyak bermain di Eropa, dan itu yang saya optimis dari Timnas sekarang,” kata pemain yang akrab disapa Dado tersebut.
Namun walau harus selalu menjaga harapan dan mentalitas, bukan berarti suporter dapat terlalu membebankan kepada para pemain untuk meraih kemenangan atas Jepang. Tanpa perlu diberi tekanan berlebih, penggawa Merah Putih tentu sudah dipastikan akan memberi yang terbaik di atas lapangan.
Fighting, Garuda!
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS